Senin, 09 Desember 2024

Rilis Rapat Evaluasi Kinerja, Persiapan Outing Class dan PPDB SMP Islam Ar Ridho 2025-2026

ASALIST POST

Rilis Rapat Evaluasi Kinerja, Persiapan Outing Class dan PPDB SMP Islam Ar Ridho 2025-2026

Rapat ini dibuka oleh MC, Bapak Musleh, S.Pd. Kemudian dilanjutkan pengarahan dan Pembinaan atau evalusi kinerja disampaikan Kepala SMP Islam Ar Ridho, yaitu Bapak Ervin Kurniawan, S.Pd.

Ulasan kegiatan berkaitan dengan agenda rapat pada Hari Senin, tanggal 9 Desember 2025 ini meliputi Outing Class dan PPDB yang akan dilaksanakan mulai dibuka pada tanggal 7 Januari 2025 serta evaluasi kinerja oleh bapak/ibu guru dalam semester ganjil yang sudah tuntas dalam pelaksanaan KBM. Hal penting yang perlu diketahui oleh bapak/ibu guru adalah kinerja yang bapak/ibu suguhkan kepada Kepala Sekolah akan disampaikan kepada Pembina SMP Islam Ar Ridho sesuai kenyataan yang ada. Ketika pada awal bulan masa transisi baik, maka akan disampaikan baik. Tetapi pada akhir semester ada gejala penurunan dalam hal tertentu, maka itu pula yang akan disampaikan oleh kepala sekolah kepada Pembina cq : Bapak H. Riyadi Alwi, M.Pd.

Beberapa hal perlu ditegaskan oleh kepala sekolah pada rapat hari ini adalah bagaimana kita mempertahankan kondusifitas kedisiplinan secara umum, maupun bagaimana cara mempertahankan sistem kinerja yang sudah cukup baik, seperti waktu kedatangan atau kehadiran di sekolah, cara berpakaian atau mungkin hal lainnya yang mungkin bisa kita cermati bersama.

Berkaitan dengan Outing Class, selanjutnya disampaikan oleh ketua panitia, yaitu Bapak Ade Sopyan, S.Pd. Tujuan Outing Class telah ditentukan yaitu objek observasi museum Geologi Bandung dan Objek Wisata The Castle. Sebagai persiapan utama dibutuhkan informasi kesiapan dari beberapa seksi sesuai penugasan yang ditetapkan dalam susunan kepanitiaan. Dalam hal ini diharapkan dapat disampaikan kesiapan dan tanggungjawab dari semua anggota panitia serta tidak saling mengandalkan namun tetap kerjasama dan saling membantu.

Diawali dengan kesiapan logistic yang perlu dibuatkan daftar ceklis logistic. Ketua panitia bersama sekretaris akan memfasilitasi hal tersebut. Kemudian ketersediaan armada bus juga telah disiapkan dan menunggu tindak-lanjut pembayaran DP dari bendahara. Untuk seksi konsumsi masih membutuhkan penjelasan terperinci dan final baik dari kesiapan menu dan teknis pendistribusiannya.

Dalam operasional kegiatan di lokasi sangat membutuhkan coordinator lapangan yang melakukan proses perizinan kondisional saat makan siang di lokasi Taman Lansia serta PJ Acara yang membutuhkan pengkondisian peserta atau siswa secara umum.

Penyampaian dari PJ Acara yang terlampir dalam round down acara dengan penguatan informasi bahwa kegiatan diawali dengan kedatangan peserta pada pukul 04.00 di SMP Islam Ar Ridho agar seluruh panitia menyesuaikan dengan round down acara yang sudah dibagikan melalui grup WA.

Beberapa perlengkapan peserta pun harus menjadi perhatian bagi pendamping agar senantiasa diingatkan kepada peserta di kelas masing-masing. Beberapa masukan berkaitan dengan teknis dan prediksi kemacetan dapat menjadi pertimbangan dalam efesiensi manajemen waktu pada setiap kegiatan di objek observasi museum geologi dan taman lansia.

Berkaitan dengan PPDB, disampaikan oleh ketua panitia yaitu, bapak Trisna Septian, S, Pd yang menyajikan power point tentang agenda kegiatan PPDB yang dimulai pada tanggal 7 Januari 2025. Hasil analisis input dari beberapa SD dan MI menjadi bahan kajian bersama pada proses sosialisasi selanjutnya yang meliputi beberapa wilayah sosialisasi. Kesiapan panitia dalam proses sosialisasi yang berkaitan dengan kekurangan jumlah brosur dan pendaftaran sesuai jadwal diharapkan menjadi perhatian bersama, termasuk kesiapan petugas seleksi.

Biaya PPDB pada tahun ini sesuai gelombang pendaftaran, yaitu Rp 1.900.000,- untuk gelombang 1, dan Rp 2.100.000,- untuk gelombang 2. Pada PPDB tahun sebelumnya, gelombang 2 ditiadakan karena kuota sudah terpenuhi pada gelombang 1.

Kegiatan rapat dilanjutkan dengan sosialisasi dan fasilitasi aplikasi BYOND by BSI dari petugas Bank BSI. Semoga informasi ini menjadi pijakan peningkatan kualitas kinerja bersama di SMP Islam Ar Ridho. Aaamin. Informasi ini disajikan sebagai arsip statis pribadi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi public. Saran dan masukan tetap terbuka dan mohon maklum atas segala kekurangan yang disajikan.

(Sayyidal Jam’at)

 

                                                                                              

 








Minggu, 10 November 2024

Warta Muludan Of SMP Islam Ar Ridho 2024

ASALIST POST

Muludan Bersama Ar Ridho Citeureup


Semoga dengan mengabadikan momen muludan bersama SMP Islam Ar Ridho dalam bentuk narasi tahun ini menjadi bahan kajian muludan tahun depan. Selasa, 19 Nopember 2024, dengan penuh rasa syukur kehadirat ilahi robbi, SMP Islam Ar Ridho kembali mengadakan peringatan kelahiran rosululloh Muhammad SAW atau disebut dengan Maulid, atau dalam bahasa sunda dikenal istilah muludan.

Memberikan informasi tentang peringatan maulid nabi, atau di-istilahkan "Warta Muludan" adalah untuk lebih memberikan kesan pembudayaan kegiatan keagamaan di tatar sunda mengingat SMP Islam Ar Ridho Citeureup beroperasi di wilayah kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat.

Istilah warta muludan pun terinspirasi dari sang penceramah yang memberikan tausiyah bernuansa daerah pasunda-an. Beberapa interaksi dengan audiens melalui tanya jawab berhadiah telah memberikan kesan khusus bagi para siswa, terutama yang berani tampil ke panggung bersama Al Ustadz Muhammad Dahlan A, yang merupakan alumni Rubath Al muhajir Seiwun Hadrommaut Yaman. 

Kegiatan tanya jawab edukatif dalam maulidan ditriger oleh Pembina Yayasan Pendidikan Islam Ar Ridho Citeureup, yaitu Bapak H. Riyadi Alwi, M.Pd. yang memberikan tantangan tentang nama menteri pendidikan yang baru, serta pencanangan programnya, Hal ini selaras dengan kabar aktual sebagaimana yang berhasil dihunting pewarta melalui  Kompas.

Sebelum sambutan dari pembina yayasan, Kepala SMP Islam Ar Ridho, Bapak Ervin Kurniawan, S.Pd pun meberikan pesan dalam suasana siswa yang mulai kepanasan agar tetap menjaga kondusifitas kegiatan peringatan Maulid kali ini. Mengingat acara dilaksanakan di lapangan Ar Ridho sejak pukul 07.00 hingga pukul 11.00 berakhir dengan kegiatan ramah tamah bersama tamu undangan.

Beberapa tamu undangan meliputi keluarga besar yayasan al gufron citeureup, komite sekolah dan tokoh masyarakat setempat. Semoga Alloh SWT meridhoi kegiatan muludan bersama Ar Ridho dengan partisipasi orangtua siswa yang dihimpun oleh pengurus OSIS dan Kesiswaan adalah menjadi doa dan harapan pewarta muludan. aamin

Dokuyutubna!

Jumat, 01 November 2024

Badut di Taman


In The Garden of Student

(Create by : SYD Asalist)

 

“Aku lelah menjadi badut.” Ujar Tristan sambil berkelakar dengan temannya sepulang belajar banyak hal dari BTS, (masih dengan latar Boarding Transformation School) yang selama ini mereka andalkan untuk pengembangan diri mereka menuju masa depan. “Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, Tristan!” Timpal Rifqi dengan senyum penuh rasa lebih tahu. “Untuk mengatasi kelelahan tidak perlu kesabaran, kita butuh istirahat! Paham?” Tegas Tristan menanggapi statement relijius temannya. “Al Qur’an adalah petunjuk bagi manusia, selama kita masih menjadi manusia tentu kita masih dapat menggunakan petunjuk itu. Pilihannya ada pada kita masing-masing, mau terus menjadi badut, atau kembali menjadi manusia yang sesungguhnya.

Rifqi, adalah seorang ketua Bank Sampah Donasi di BTS, sedangkan Tristan adalah bagian Public Relation yang harus mensosalisasikan pentingnya memilah sampah dalam konsep sampah lima warna. Hingga pada puncaknya, Tristan diminta untuk menjadi Badut yang berdiri di depan gerbang sekolah untuk menyebarkan brosur dan poster berisi slogan-slogan informative, persuasive bahkan imperative. Semua santria dan santriani (baca : Ken Barshiso) diharuskan memulai peradaban digital tanpa sampah virtual, bahkan dalam kehidupan nyata pun harus hidup ramah sampah sebagai cermin keberhasilan pendidikan.

Mereka berdua memiliki tugas utama dari gurunya untuk menciptakan “student wellbeing”, yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan santriana secara massif. Sudah tiga bulan berjalan mereka bersama dalam kegiatan “Jurnalistic Funtastic 5.0” sebagai media sosial informasi pengembangan Taman BERIMAN, Bersih, Indah dan Nyaman. Sebuah komunitas gardener (florist dan Pencinta Lingkungan) menjadi basis penggerak Jurnalistic Funtastic 5.0 tersebut. Rayyan yang kritis, Kirei yang cerpenis dan puitis, Abid sang pemberi makan ikan, dan teman-teman lainnya belum bisa dikisahkan saat ini. Mereka sedang sibuk dengan kegiatan Intra BTS dan Ekskulnya. Mungkin nanti ada Kirei yang berkisah dalam Cerpennya tentang mereka semua, atau tentang Sofyan Karim yang menjadi Redaktur Mading pada Divisi Kreasi Santriana.

Kisah mereka harus terus bersambung, karena kegiatan tiap detiknya terus berlangsung. Ada teman dan sahabat Tristan rajin menabung hingga seseorang dari teman Rifqi yang sekalinya bicara ternyata tidak nyambung. Banyak pula sisi para fasilitator (bahasa lugas : guru) yang akan sangat menarik apabila dikisahkan dengan Poin Of View-nya Rayyan atau Kirei.

Kebahagiaan pertama bagi circle gardener adalah ketika mampu menghasilkan “cuan” dari hasil penjualan pupuk Tristan dan Polybag Gardener. Namun mereka juga pernah kecewa kita visi observatorium tanaman rimpang belum terwujud. Hal ini disebabkan sekelompok mini-monster menghancurkan papan-papan yang terpasang pada rancangan vertical garden. Kekecewaan mereka akhirnya terobati saat momen demokrasi skala BTS, 30 Oktober 2024 tepatnya. Mereka sukses mengkoordinir donasi sampah untuk keberlangsungan kegiatan komuntas gardener dan media jurnalistik 5.0. Tanggal tersebut dijadikan hari jadi Bank Sampah Donasi 5.0 dalam menyongsong peradaban baru, hidup ramah sampah serta hidup  penuh hikmah dan berkah. Semoga!

“Pak, kisah Ken Barshiso untuk selanjutnya mau kemana?” Tanya Kirei sambil membuka-buka buku fiksi di Net Library. “Nanti Bapak re-publish di Blog Asalist, Rei!” Jawab Pak Baqir yang menjadi Fasilitator P5 di Grade Eight-Three. “Ohiya, Rei. Coba berikan tanggapan di kolom komentarnya. Kira-kira sisi kurang menariknya dari cara berkisah bapak dalam setiap chapter!”. Tambahnya. “Baik, Pak! Nanti Kirei berikan sedikit ulasan. Tapi lanjutkan kisah Ken Barshisonya ya, Pak!”. Pinta Kirei antusias. “Insha Alloh, Rei. Mudah-mudahan segera teralokasikan waktunya.” Jawab Pak Baqir kembali.

To be continued :


Senin, 21 Oktober 2024

Asalist Post #02 (Time Zone Society 5.0)

Time Zone Society 5.0

Pada titik awal sebelum penciptaan semesta. Pada ujung terlancip permulaan sejarah yang masih berada dalam genggaman zaman pra-kehidupan. Trilyunan tahun silam sebelum penciptaan manusia pertama, dalam jejak sang zaman masa lalu yang tak terhingga. Kegelapan meliputi semua dimensi, ruang dan waktu belumlah tertata. Inilah era–jahila, zaman ketidak-tahuan. Tiada sesuatu pun yang dapat diketahui pada zaman ini. Hingga akhirnya, terciptalah sebuah cahaya, sebuah inti cahaya di tengah kegelapan semesta.

Inti cahaya tersebut semakin lama semakin terang. Namun hanya menerangi ketiadaan. Dia hanya mampu menerangi dirinya sendiri, yang tersendiri. Sekian lama dalam hitungan waktu semesta berlalu, terjadilah Big-bang! Sebuah dentuman yang teramat besar terjadi pada inti cahaya ini. Dentuman yang begitu dahsyat di zaman pra-semesta ini memecahkan inti cahaya kemudian menimbulkan milyaran cahaya.

Milyaran cahaya ini adalah gugusan bintang-bintang dengan berbagai rupa warna dan ukuran. Diantara beberapa gugusan bintang itu akhirnya mampu memberikan cahaya murni dan penerang jalan berupa rasi bintang serta pesonanya di kala malam. Beberapa bintang yang lain mengalami supernova pada setiap muatan hidrogennya.

Big-bang dan supernova serupa letusan kembang api maha dahsyat di semesta raya terus memberikan percikan yang tak terhitung jumlahnya. Hingga lahirlah galaksi yang merangkum tata surya pada semesta raya, sebagaimana dikehendaki oleh sang Pencipta, DIA-lah Khalika. #Al Khalik.

Percikan big-bang dan supernova akhirnya menimbulkan hasil reaksi berupa gumpalan kabut debu dan gas, inilah Nebula. Nebula ini kemudian bermetamorfosis, ber-evolusi, hingga menjadi padat. Nebula-nebula padat ini terus bergerak ke segala arah, tak tentu arah, saling bertumbukan dengan sesama nebula, bertabrakan dengan bintang-bintang, pecahan dan gas-gas sejenis berpadu kembali dan semakin padat.

Dari paduan gas dan kabut nebula yang makin padat tersebut lahirlah gugusan galaksi dengan planet-planetnya yang bertebaran di rimba semesta. Di antara gugusan galaksi yang ada di semesta raya, tersebutlah sebuah galaksi yang paling sempurna. Dia bernama ‘Bimasakti’ yang mampu merangkai planet dengan kondisi sangat stabil. Bahkan galaksi bimasakti mampu menumbuhkan atmosfer yang sempurna untuk menjaga sebuah planet terbaik bagi berkembangnya potensi kehidupan. Inilah dia, ‘Bumi’.

Bumi, sebuah planet yang paling sempurna dari planet lainnya dalam keluarga galaksi bimasakti. Dia diberi karunia bintang yang menghidupkan. Planet bumi dengan tatanan kehidupan berpusat pada sang surya penerang, yaitu matahari akhirnya tumbuh dewasa. Dia diberi karunia satelit yang menggerakan, yaitu bulan. Bumi terus bergerak dan menghimpun gas hidrogen dan oksigen sehingga mampu menumbuhkan air laut yang pasang dan surut. Bumi yang terus memberi ruang untuk jasad renik dalam siklus hidup, tumbuh, mati dan hidup lagi dalam kendali sang bulan purnama.

Bumi yang merupakan bagian dari zona integritas tata surya dalam rangkaian galaksi bimasakti telah lahir dan semakin dewasa di semesta. Dia terus berevolusi dan berotasi dalam gravitasi misteri, menyusun histori dan merangkum prediksi penghuni bumi dalam rangkul semesta raya yang ketika itu masih relatif membara akibat efek Big bang dan supernova.

Semesta raya begitu gegap-gempita dan gembira ria manakala bumi terlahir sempurna. Bumi tumbuh selama berselang tujuh masa, dengan hitungan satu masa, adalah seribu tahun usia dimensi bumi saat kini. Masa tersebut dihitung pasca momentum big-bang dan supernova dalam dimensi semesta, sejak masa ‘embrio’ bumi mulai terbentuk.

Relatif sama seperti planet lainnya, embrio bumi ini berasal dari gumpalan nebula, gas hidrogen amat panas. Kemudian membesar dan memadat. Hanya volume dan waktu kelahirannya yang berbeda dengan planet lainnya.

Proses kelahiran dan pertumbuhan embrio bumi ini pun memberi efek asap panas dan debu yang terus membubung di langit semesta, membentuk gumpalan debu atau nebula baru di sekitar bumi. Nebula baru terus membesar di sekitar bumi yang masih panas. Nebula ini kian lama semakin memadat dalam kendali gravitasi bumi. Maka lahirlah Bulan.

Energi panas nebula setiap masa terus merangkum gaya gravitasi pada setiap planet dan benda langit lainnya. Gaya gravitasi antara benda langit semesta telah membawa bumi mendekati mega bintang bernama Matahari. Karena kemampuan menjaga jarak ideal dengan matahari melalui pengaturan kekuatan gravitasi dan pengelolaan energi panas dari cahaya matahari, akhirnya bumi berhasil tumbuh dengan sempurna. Energi panas matahari dikelola bumi dan didaur ulang menjadi lapisan atmosfer. Atmosfer ini justru menjadi pelindung utama sang bumi dari kerasnya hantaman benda semesta yang ingin menyerang bumi.

Dengan adanya atmosfer pelindung bumi, energi matahari pun mampu diberdayakan oleh bumi untuk pertumbuhan lapisan luar bumi agar lebih ramah. Sedangkan lapisan dalam hingga ke inti bumi ini begitu membara karena terdiri dari gumpalan dan cairan mineral logam serta gas yang sangat panas. Letupan-letupan kecil berapi masih terjadi di dasar bumi. Beberapa bagian yang mulai dingin membentuk lempengan agak padat dan saling membatasi lelehan cairan logam dan gas yang masih panas membara.

Lempengan bumi pembatas cairan logam, gas dan panas bumi ini semakin lama semakin padat dan tumbuh menjadi lebih lunak menuju lapisan paling atas. Lapisan yang paling atas ini merupakan kulit bumi, semula serupa kars, karang dan cadas. Itulah proses pendinginan bumi sampai ke era bebatuan bumi menuju evolusi tanah air.

Proses pendinginan bumi ini menghasilkan emisi atau gas buang yang membentuk awan-awan gelap yang berarak hingga bertabrakan satu sama lain, munculah petir-petir yang dahsyat. Jarak antar waktu dimana awan gelap dan petir ini telah membuat bumi menjadi lebih lembab karena naungan awan-awan yang gelap. Kelembapan inilah yang menghasilkan embun dan titik-titik air di bumi. Titik air tumbuh menjadi genangan, menguap menjadi awan, awan semakin ramah, mulai ada rintik gerimis, petir semakin berkurang kedahsyatannya. Akhirnya bumi menjadi lebih sejuk. Energi panas bumi dan matahari, perubahan suhu, angin dan hujan akhirnya mampu menumbuhkan bumi menjadi lebih ‘sempurna’. Tentu atas kuasa-Nya, Khalika sang pencipta.

Sementara itu, inti cahaya yang mengalami big-bang pun mulai tumbuh menjadi cahaya yang sempurna, inilah Ray Mahdine, sang Cahaya Terpuji yang merajai semesta raya. Dia rela berbagi cahayanya pada milyaran bintang dengan menghancurkan diri, sebagaimana dikehendaki oleh Sang Pencipta. Segala puji atas Khalika, sang pencipta Ray Mahdine yang membuka sekalian alam. Itulah kabar pembuka dalam Kitab Semesta.

Laulaka laulaka, lamma khalikal aflaka,...tidak akan Aku ciptakan alam semesta ini, kecuali karena Aku akan menciptakan Engkau, wahai Ray Mahdine, sang Cahaya Terpuji!” demikian Sang Pencipta menyapa alam semesta, seraya menciptakan Cahaya Terpuji yang dipanggil-Nya dengan sebutan Ray Mahdine.

Inilah zaman Ray Mahdine, zaman segala puji bagi Khalika sang pencipta, zaman cahaya atau era-nebula, peradaban big-bang yang melahirkan generasi supernova tata surya dan galaksi dalam dimensi semesta.

Pada zaman Ray Mahdine, yang ada hanyalah ‘ada’. Ada ketunggalan tanpa nama, tanpa mula, kekal-abadi dan akan mengabadikan, mencipta, tiada sesuatu apapun pun yang menyerupainya, Tidak ada yang mengetahui namanya. Maka dikabarkanlah hal ini dengan satu sebutan, yaitu ‘asal’.

Semua yang ada dari semula zaman hingga akhir zaman tentu memiliki ‘asal’ yang sama. Manakala kita memahami tentang adanya ‘asal yang sama’ kemudian menyadari bahwa kita akan kembali ke ‘asal’ semula, inilah yang kita maknai sebagai ‘asalistis’. Siapa pun manusia yang meyakini tentang hal ini, tentang perihal ‘asal’ yang hakiki. Tentang awal dan akhir, tentang hidup dan mati, dia adalah seorang Asalist.

Menjelang akhir zaman, ragam makna asalistis telah terungkap dalam berbagai kisah dan syair yang getarannya bisa sampai ke jantung dan hati manusia.

“♫♪ Cinta ya cinta, ♫♪ cinta ya cinta, ♪

...wahai Sang Utusan Khalika…♫

Khalika ya Khalika, Khalika ya Khalika, hanya dari-Mu, Cinta…♫♪”

Serumpun syair sayup-sayup terdengar mengiringi setiap masa yang terus tumbuh dan berlalu di hamparan bumi yang menjadi embrio kehidupan manusia .

Cinta, utusan Khalika, semesta, dan Khalika sang pencipta. Masih tersimpan baik untuk disebutkan dan senantiasa disenandungkan hingga tiba zaman kekinian. Sebuah bukti bahwa antara cinta, semesta dan pencipta selalu terkoneksi dalam kehidupan di jagad raya ini. Bahkan hingga detik ini, di kala kisah ini mulai bertutur.

Sang Langit berujar, “♫♪ Salam untuk-mu ya Rasul.. ♫♪” Sang bumi menyahuti, “...Marhaban.. ♫♪.” Lalu bumi mengungkap kata, “♫♪ Sejahtera bagi-mu ya Nabi,… ♫♪.” Sang Langit pun menimpali, “..Marhaban.. ♫♪”

Dalam perjalanan kehidupan di bumi selanjutnya, dentuman nada-nada ritmis yang melambangkan big-bang dan supernova pun bertalu-talu mengiringi serangkum syair dan doa bagi para utusan Khalika, bagi sang nabi dan rasul. Irama dan ritmenya senantiasa disanjungkan dari zaman ke zaman.

Inilah sebuah bukti bahwasanya, kehidupan ini begitu terpuji, manusia memuji kemuliaan dari jenisnya. Sang pencipta telah memuliakan salah satu ciptaan-Nya dari kerajaan Manusia, tempat bersemayam inti cahaya semesta. Dia adalah Adam Assalam. Tersimpan inti cahaya Ray Mahdine dalam dirinya, kelak menurunkan beberapa manusia sejati yang disebut sang nabi dan rasul.

Manusia sejati yang bercahaya akan menyempurnakan kehidupan mamalia dari species Homo Sapiens yang hidup dengan serba keterbatasan dan kebodohannya. Manusia bercahaya akan menjadi pemimpin akhir zaman. Dia akan mengelola perkembangbiakan Homo Sapiens di bumi dengan keragaman keyakinan tentang hidup dan kehidupannya. Manakala Cahaya Terpuji, atau inti cahaya Ray Mahdine, telah merasuk ke dalam diri makhluk dari species ini, maka dia akan mulia dan terpuji jua. Menjadi manusia, sejatinya ciptaan Khalika. Namun bila makhluk ini mengabaikan cahaya Ray Mahdine yang terpuji, maka dia akan tetap menjadi makhluk berupa Homo sapiens. Sejenis kera dewasa berukuran manusia.

Demikian pula ketika Ray Mahdine menyentuh bentuk dan makhluk lainnya, terpujilah engkau bila bersama Sang Cahaya Terpuji.

Ray Mahdine akan berujar, “Jangan merasa hatimu bercahaya, tapi sesungguhnya Ray Mahdine-lah yang bersemayam di hatimu yang mungil. Dan sesungguhnya hatimu tersimpan dalam genggaman Khalika. Dan jangan pernah merasa hatimu menyimpan Khalika lalu berbicara kebenaran yang ada dalam pikiranmu ke sana kemari atas nama Khalika. Pahamilah bahwa Khalika dalam persepsimu dan dalam persepsi kisah ini adalah Khalika yang satu, tiada satu pun yang menyerupainya.”

Sang Cahaya Terpuji, Ray Mahdine akan terus menyinari siapa saja yang selalu ingin berbagi dan memberi pada kehidupan di bumi. Pada setiap zaman, dari zaman ke zaman, sejak bermula zaman penciptaan semesta, hingga sang Adam assalam menapaki alam fana, Ray Mahdine senantiasa membimbingnya.

Dia berupa ‘cahaya terpuji, cahaya yang menjadi sumber cahaya dalam kehidupan. Dia akan terus dan selalu mencari tempat untuk bersemayam. Tempat yang teringini bagi Ray Mahdine adalah hati yang terjaga dari perkataan yang ternoda, terjaga dari perbuatan keji dan munkar, terjaga dari penglihatan dan pendengaran yang sia-sia, juga terjaga dan selalu berupaya menjaga setiap asupan pada tubuh penyimpan hati, menjaga dari makanan dan hal-hal yang terkontaminasi materi kimiawi berbahaya.

Ray Mahdine akan dekat dengan manusia yang berusaha bersuci dan mensucikan diri setiap masa. Ray Mahdine adalah karunia kasih-sayang Khalika, sang pencipta semesta. “Irhamnaa, ya arhamarahimin” Seru Ray Mahdine, ketika dia menyinari dan hinggap di lubuk hati sanubari manusia yang bertebaran di bumi. 

Saat terkini di bumi, pada awal era yang disebut zaman now. Tahun 2022 Masehi, menjelang muharam Hijriyah ke 1444. Masa meniti Imlek tahun 2573 yang beririsan dengan tahun Saka 1942 ini. Adalah seorang sosok laki-laki bernama Amir Baqir.

Dia adalah salah seorang di antara sekian manusia yang tersinari cahaya Ray Mahdine. Inti cahaya semesta telah bersemayam pada ketulusan kasih di hatinya. Amir Baqir lahir di kala malam jum’at Kliwon, 17 Bakda Mulud 1915 pada penanggalan Jawa. Sekira empat puluh tahun silam di bumi Pakuan-Pajajaran, Tatar Sunda yang saat kini tinggal sejarah. Saat ini dia telah menjadi seorang pengajar di sebuah sekolah menengah terpadu dalam kehidupan desa yang merangkak menuju pola hidup metropolis.

Pagi itu, Amir Baqir memulai aktifitasnya dengan ‘meng-gowes’ sepeda kesayangannya, lumayan bermerk, modernis dan layak pandang maupun sandang. Menyusuri jalan yang mulai berdebu dihempas panas kemarau tahun ini.

“Hari ini kebebasan telah mutlak menjadi milik manusia. Kitab-kitab yang telah dilahirkan langit dan bumi semakin berdesak-desakan di Pustaka Jaring Laba-Laba.” gumamnya sambil terus mengayuh santai sepedanya menuju arah matahari terbit. “Aku pun bebas untuk mempertahankan imanku kepada sang pencipta.” lanjutnya.

Pak Baqir, begitulah sapa siswanya. Dia  tinggal di sebuah desa bernama Javia, sebuah desa yang tata ruangnya hampir beroposisi dengan pola tata ruang kota dalam Zona Persona Exclusive (ZPE). Betavia. Sebuah ibukota dari Negara yang baru direformasi total dengan nama Indo Nation of Asia, warganya lebih berselera dengan menyebut negaranya dengan sebutan Indo Nation. ZPE. Betavia, dikenal sebagai Zona Persona Exclusive, ibukota termegah di muka bumi ini yang ternyata dikuasai oleh seorang misterius, mungkin sosok ghaib bagi yang masih mempercayai hal tersebut, atau sebuah auto-computerize bagi yang meyakini sains teknologi.

Meski pengembangan dan pembangunan desa Javia bergerak dinamis menuju arah modernisasi dan tata ruang desa wisata, namun kehidupan sosial masyarakatnya sangat kontras dengan dinamika megapolitan Betavia yang lebih mengutamakan sains tekhnologi serta mulai menggeser keyakinan tentang agama dan kepercayaan terhadap Khalika. Di Betavia, Khalika sudah hampir dianggap sebagai sejarah, atau His Story. Sedangkan di desa Javia, justru tengah diperjuangkan sinkronisasi antara sains tekhnologi dengan kitab-kitab semesta yang diturunkan Khalika melalui makhluk langit untuk disyiarkan oleh para utusan-Nya, bagi keabadian dan keselamatan kehidupan di bumi dan semesta raya.

Tepat pukul enam pagi, Pak Baqir sudah harus bergegas menunaikan tugasnya untuk memberikan sebuah materi pembelajaran tentang sains dan iman bagi siswa modern. Ini harus disampaikan pada jam pelajaran muatan lokal di sekolah tersebut. Ia terus mengayuh sepedanya sekira satu kilometer menuju Bukit Hambalang di mana Boarding Transformation School berada. Sebuah sekolah dengan konsep yang terintegrasi dengan pelestarian alam dan lingkungan. Boarding Transformation School lebih dikenal akrab dengan sebutan BTS.

Gedung BTS berdiri anggun dalam suasana sejuk alam perbukitan. Sekolah ini dibangun dengan konsep rekreatif dan representatif serta berwawasan pelestarian lingkungan. Semua siswa dan pengajar tidak ada yang menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan mereka harus di parkir sekurang-kurangnya dua kilometer dari kawasan sekolah. Pemerintah desa dan yayasan transformasi telah bersinergi untuk memfasilitasi tempat parkir kendaraan bermotor yang dikelola oleh sebuah badan usaha milik desa yang dapat menghasilkan pendapatan asli bagi desa Javia. Hal ini yang menjadikan kawasan Boarding Transformation School menjadi Kawasan Terpadu Ramah Alam yang sejuk dan bebas polusi. Setiap hari berlalu-lalang para pejalan kaki dan pengguna sepeda. Para pedagang, pengajar dan peserta didik berjalan beriringan, bercengkerama dan bertegur-sapa penuh kesantunan. Tanpa raungan mesin dan tanpa polusi. Sesuatu yang sangat klasik dan alamiah berdetak di zaman serba mesin auto-matic.

             Kita tinggalkan Pak Baqir dengan kesehariannya di Boarding Transformation School. Mari kita bergerak ke utara. Jika kendaraan bermesin metik dipacu tanpa hambatan selama sepeminum kopi berselang-cakap dari desa Javia menuju utara, maka kita akan tiba di sebuah kota megapolitan ZPE. Betavia, ibukota dari Negara Indo Nation of Asia. Bangsa-bangsa di dunia lebih mengenalnya dengan sebutan bangsa Indo Nation atau Negara INA. Terkenal dengan ibukotanya, ZPE. Betavia dan Pesona Pulau Dewata yang terangkai diantara gugusan pulau-pulau dari ujung barat hingga ke ujung timur Wilayah INA.

Betavia sendiri merupakan sebuah kota yang tidak pernah terlelap dengan Istana Betavia di tengah kota. Bila dilihat pada malam hari dari top room sebuah bangunan tertinggi di sana, amat sangat indah dan menakjubkan. Lampu-lampu kota bagaikan barisan bintang di langit yang menari-nari mengundang decak kagum pemerhatinya. Belum lagi gedung-gedung pencakar langit yang tertata rapi dan sangat artistik telah melenakan setiap mata yang memandangnya, hingga menahan nafas karena terpesona.

Betavia di siang hari, terasa panas terik dan berdebu timbal. Lalu menjelang senja menuju magrib terlihat mendung berarak di sekeliling kota. Hingga memasuki waktu isya mulai terdengarlah suara gemuruh di langit, kilat menyambar dan kemudian hujan pun mengguyur kota disertai angin kencang yang menerjang dan menghantam orang yang berlalu-lalang di tengah kota mencari perlindungan. Mereka tak lagi diberi kesempatan menikmati kemegahan dari setiap sudut kota manapun. Semua orang merasa enggan untuk berada di luar rumah, keadaan jalan menjadi sepi dan tak terlihat lagi kesibukan di sudut-sudut kota. Tinggalah lampu temaram dibiaskan hujan dan angin yang memenjarakan penghuni kota dalam buai lelap mimpi-mimpi hidupnya.

Di sudut taman kota Betavia yang cukup luas dengan wahana air yang mewah, dalam guyuran hujan yang sudah tidak terlalu deras. Terlihat bayangan tiga orang manusia sedang melakukan sesuatu di sudut yang remang-remang, dengan temaram kilau lampu taman. Dua orang seperti bergumul, antara menahan dan berontak. Seseorang di antara mereka mengangkat tangan. Sekilas terlihat sebuah senjata laras pendek berperedam tergenggam erat di antara kilat yang menyambar langit. Orang tersebut menekankan moncong senjatanya ke salah seorang yang sedang ditahan oleh yang satunya, ke arah jantung, kemudian letupan halus menyusul dari senjata yang mengarah ke kepala. Beberapa letupan kembali menyusul di tengah gerimis membasuh bumi. Darah terlihat menempel di muka orang yang menahannya dan telihat mengalir di kening dan dada korban. Kilat yang bersahutan menutup pekik ungkapan ‘iman’ dari korban. Korban itu sudah tak bernyawa lagi, dia sudah mati dengan tangan yang menjuntai. Darah pun mengalir melalui tangannya yang terbawa oleh air hujan. Lalu orang yang menembakan senjatanya memberi isyarat untuk segera meninggalkan tempat kejadian. Orang yang menahan korban pun segera melemparkan sosok tubuh tanpa nyawa tersebut ke samping kirinya. Keduanya berjalan keluar agak tergesa dari tempat itu seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

        Saat kilat kembali terdengar di langit, terlihat sekilas wajah yang berkumis tipis dengan luka di pipinya bulat menyerupai bentuk koin. Dia memakai jas hujan yang menutupi kepalanya lalu memeriksa keadaan sekeliling. Waktu dia menolehkanwajahnya ke arah kanan terlihat raut wajahnya yang masih remaja, dengan sebuah hidung betet yang mencolok di tengah wajah bengisnya. Dia berkata pada teman di sampingnya, “Beruntunglah kita di bawah kekuasaan Tuan Samiri, aku pastikan minggu ini bisa bersama  Iqlima”

“Right, Kabile! Kebebasan yang diberikan Tuan Samiri memang sangat membumi. Jangan lupa kabari aku untuk tugas infiltrasi nanti, ya!” temannya menimpali. Orang yang dipanggil Kabile membalasnya dengan menepuk pundak teman di sampingnya sambil berkata, “Good job, buddy! Of course I will! Aku tak kan melupakan momen ini, Kenain!” sambil saling toast telapak tangan keduanya berseru, “Sebutlah Tuan Samiri, sepanjang masa!’

         Taman kota Betavia yang mewah, dimana mengalir sungai-sungai reviltalisasi di bawahnya, ada percikan merah darah di sana yang menjadi saksi bisu berulangnya prilaku purba anak-cucu sang Adam, pembunuhan atas nama kepentingan hewani berkostum pribadi telah terjadi malam itu. Hujan makin deras mengguyur Betavia dan sekitarnya, petir pun kembali bersahut-sahutan. Angin berhembus membunyikan derak pepohonan, menggiring suasana dingin hujan beraroma misteri, seakan memberi ayat pada manusia penghuni kota bahwa sesuatu yang mengenaskan telah disembunyikan di sana. Sesuatu yang keji, telah dilakukan oleh manusia dengan menyebut ‘Tuan Samiri’ sebagai penguasa USAN : United State of Asia Nation. USAN adalah Negara Persekutuan Bangsa Asia! Di antara anggota persekutuan bangsa asia tersebut, adalah Negara bagian INA dengan pemimpin besar Revolusi Mental Kebangsaan Asia dan Indo Nation. Sang presiden Jake Wide, tangan kanan ‘Tuan Samiri’.

Keesokan harinya, di tengah terik matahari yang memanggang tengah kota. Terdengar hiruk-pikuk orang-orang di sudut pusat kota dengan wajah penuh penasaran, tertuju pada tiga orang yang tengah berlari berkejaran di jalan sempit dan berliku.“Hei, itu dia di sana!” teriak seseorang menunjukkan tangannya ke arah buruannya.

“Cepat kejar! Jangan sampai lolos!” teriak yang lainnya. Mereka segera mempercepat pengejaran terhadap seorang laki-laki yang terlihat sudah menghilang di tikungan.

Laki-laki yang berlari sangat ketakutan, dan terlihat bahwa nafasnya mulai payah. Dia membawa sebuah kotak di tangannya. Kotak itu tampak antik dan tua, pasti sangat berharga bagi dia karena dipegangnya sangat erat dengan kedua tangannya. Dia seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 170 cm. Rambutnya ikal tidak terurus. Mukanya kurus agak panjang dengan sorot mata sayu. Hidungnya pola asia dengan bibir agak tebal. Umurnya menjelang 40 tahun. Dia sesekali melihat ke belakang orang yang mengejarnya dantampak dua orang laki-laki yang sedang berlari menunjuk ke arahnya.

“Tuan, tolonglah aku!” teriaknya menahan tangan seorang laki-laki paruh baya sedang berpapasan dengannya di jalan.

“Cuih!..pergi sana!” teriak Bapak itu mengibaskan tangannya dan bermaksud meninjunya. “itu dia!” terdengar teriakan orang yang mengejarnya semakin dekat.

Laki-laki itu segera berlari kembali dengan sisa-sisa tenaga yang semakin terkuras menyusuri jalan yang padat. Di pusat kota yang memiliki mobilitas tinggi, tak seorang pun yang peduli pada orang lain yang membutuhkan bantuan. Meski sering kali terlihat orang yang berlari itu sesekali meminta bantuan orang yang digapainya tetapi tidak ada yang tergerak untuk menolongnya. Ia pun terus berlari tanpa arah yang pasti dan tujuan yang jelas.

“Ken, (terengah-engah) kau ke arah kanan, biar kucegat dia dari kiri!” teriak salah seorang yang mengejar. “Baik Bile !” sahut Kenain dan segera berlari kearah kanan.

Kabile segera berlari masuk ke sebuah jalan yang cukup lebar dan menghilang dari kejauhan. Sementara laki-laki pembawa kotak antik itu terus berlari tanpa tujuan dan menghilang di keramaian kota.

Kota Betavia merupakan ibukota Negara INA, kota termegah, terpadat, sekaligus tersibuk di dunia. Betavia yang berarti ‘melampaui diri’ merupakan pusat dunia saat ini. Segala kebaikan dan keburukan berpusat di kota ini. Terletak di tengah bagian timur bumi dan berada di Kepulauan Sundance, tepatnya Pulau Javanice yang beriklim tropis.

Bila dilihat dari ketinggian 3000 kaki dari permukaan air laut. Betavia merupakan sebuah kota dengan susunan tata letaknya yang fantastis dan brillian. Lima bagian kota yaitu Betavia Barat, Timur, Utara dan Selatan terhubung dengan jembatan utama yang panjang dan lebar serta sangat kuat, kokoh dengan jalan bersusun dua. Jalan di bagian atas adalah jembatan bagi yang ingin menuju pusat kota, dan bagian bawah untuk arah sebaliknya.

Khusus daerah utara dan sebagian wilayah barat yang dipisahkan oleh Jembatan Mata Betavia memiliki panjang masing-masing 10 kilometer, tegak berdiri di atas peradaban kota di bawahnya. Jembatan ini akan terus terhubung bebas hambatan menuju pulau-pulau penyangga kota Betavia di semenanjung Kepulauan Sundance.

Pulau penyangga tersebut merupakan gugusan kepulauan seribu yang alami dan beberapa pulau hasil pengembangan reklamasi di sebelah utara menuju barat Betavia. Tide Island, Angel Island dan beberapa pulau lainnya di gugusan kepulauan seribu telah menjadi destinasi utama pariwisata laut penduduk Kota Betavia. Setiap gugusan pulau reklamasi dan kepulauan seribu, selain dapat dicapai dengan transportasi laut, juga dihubungkan dengan ‘Ring Bridge’ atau jembatan yang menyerupai cincin karena mengitari Kepulauan Sundance. Belum lagi terlihat ‘Net Bridge’ atau dengan sebutan lintang jembatan menyerupai jaring laba-laba yang merupakan jembatan kecil yang menghubungkan antara pulau-pulau kecil penghias Kepulauan Sundance, infrastruktur yang luar biasa! Amazing!

Pusat kota Betavia diciptakan oleh segenap kekuatan kreasi masyarakat kota Betavia yang tidak ada duanya di dunia ini. Meski tiga bagian kota Betavia lainnya yaitu, ujung barat, timur, dan selatan tidaklah semegah di kepulauan Sundance karena masih menyimpan daerah-daerah relatif kumuh yang disembunyikan dengan rumah-rumah berwarna-warni. rangkaian ornamen ceria di sepanjang gang dan selokan berpadu-padan simetris dan grafis dengan lukisan-lukisan tiga dimensi yang mencuri mata pejalan kaki yang baru hinggap di area ini. Ditambah hiasan sungai-sungai hasil revitalisasi membelah kota yang megah dengan sarana transportasi alternative seperti speed boat, atau kapal motor mini berkarakter dan berteknologi tinggi. Beragam moda transportasi dapat menjadi pilihan untuk menuju berbagai wilayah Kota Betavia.

Secara umum wilayah teritori ZPE. Betavia memiliki ciri khas masing-masing. Sebut saja di ujung barat dengan ‘Pelabuhan Merah’nya yang dengan budaya klasik yang menawan ‘Old Bantany’. Lalu daerah selatan dengan ‘Gedung Betavia News’ yang mengagumkan dan bertekhnologi tinggi. Tidak ketinggalan Gedung Pustaka Jaring Laba-Laba atau sering diistilahkan sebagai Net Library Building yang megah dan kaya pengetahuan. Juga ‘Mega Trade Mall Studios’ lebih dikenal dengan MTM-Studios adalah super market dengan fasilitas wahana hiburan terbesar di dunia berada di bagian Timur Betavia. Dua aliran sungai menyilang tertata indah membelah kota dengan taman-taman mungil di kedua sisinya. Sungguh merupakan Tata ruang kota yang sangat brilian dan visioner.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun, Jake Wide yang kini menjadi presiden telah mampu membuat perubahan yang cukup signifikan pada kota Betavia. Jake Wide pada awalnya adalah seorang Gubernur Betavia pada tahun 2012. Atas inisiasi Tuan Samiri, tokoh besar koalisi dari Partai Perjuang Kebebasan Nasional, seorang Jake Wide berhasil dirunning menjadi sang presiden Indo Nation pada tahun 2014 hingga 2024. Maka wakil gubernur saat itu, Ben Zahel, menggantikan Jake Wide dan melanjutkan program pembangunan dan tata kota Betavia. Hingga akhirnya ben Zahel pun mampu membangun kota Betavia sedemikian rupa. Dan saat ini, tahun 2035, Betavia berhasil menjadi pusat dunia. Sebuah pencapaian yang teramat fantastis!

Betavia menjadi pusat kebebasan, dunia mengakui peradaban masyarakat betavia dan hak-hak kemanusiaan yang dilegalisasi dalam konstitusi ‘kebebasan manusia’. Seluruh suku bangsa, bahasa, dan etnis ada di kota ini. Betavia adalah ‘zona bebas’ dalam arti seluas-luasnya. Bebas dari segala aturan, bebas dari segala tahayul maupun mitos, bebas dari semua ‘keyakinan’maupun kepercayaan. Penduduk kota hanya mengenal ‘agama’ sebagai sebuah peradaban masa lalu dan tersimpan di ‘Net Library Building’ yang terintegrasi dengan ‘museum unity’ yang menyajikan perjalanan peradaban manusia dari mulai penciptaan hingga hal-hal popular tentang hukum yang berlaku di masa kekuasaan Jake Wide yang dipandu Tuan Samiri. Peradaban yang tak tertandingi dari zaman manapun!

          Betavia memiliki hukum, hukum yang dibuat pemerintah otonomi dalam kekuasaan Jake Wide dengan kendali Tuan Samiri sang pemimpin Asia Raya. Tuan Samiri sang penguasa sepanjang masa tak pernah berpidato di tengah khalayak ramai maupun teleconference. Tetapi pernyataan-pernyataannya di dunia maya melalui kecanggihan tekhnologi telah menghipnotis seluruh penduduk kota, bahkan dunia.

Bahkan sang gubernur terpilih Kota ZPE. Betavia saat ini, Eines Basara, yang secara politik memiliki kekuasan otonomi di wilayah kota menggantikan Ben Zahel, kini harus tunduk pada keputusan dan peraturan sang presiden Jake Wide.

Semua regulasi sipil-sosial warga kota di seluruh wilayah INA, lebih-lebih di ibukota Negara tetap harus mengacu kepada aturan Jake Wide. Sedangkan setiap statement Jake Wide adalah idealisme Tuan Samiri, pernyataannya telah dianggap hukum dan aturan yang harus dilakukan oleh penduduk Betavia bahkan mungkin seperti dianggap firman oleh para ‘Persona Betavia’.

Hukum di Betavia mengacu kepada kekuatan yang misterius dan ilmu politik yang super cerdas. Sehingga tidak ada yang berani mempersoalkan hukum yang berlaku di kota ini. Polisi Betavia, atau Betavia City Police Department dibentuk dengan disiplin tinggi menurut ketentuan dan keinginan sang penguasa tertinggi Betavia. Hampir dari sebagian polisi tersebut telah menjadi Persona Betavia dan berprilaku sebagai mata-mata penguasa dalam mengendalikan masyarakat Betavia.

Pemerintahan Otonomi Betavia terbentuk oleh keinginan masyarakat berdasarkan statement sang penguasa serta dikontrol sepenuhnya oleh Tuan Samiri dengan menggunakan sistem undang-undang ter-update dan membumi yang disebut ‘The Law Of Samiri The Truth’ atau masyarakat bangsa-bangsa menyebutnya The Lost.

The Lost ternyata mampu menggerakan kekuasaan Tuan Samiri. Mulai dari tangan kanannya, para pemimpin negara bagian, sampai jajaran terendah harus tunduk mutlak akan kehendaknya. Mereka yang bergerak dalam kekuasaan sistem kekuasaan Tuan Samiri dinamakan ‘Persona Betavia’ atau tentara tanpa atribut militer.  Persona Betavia yang tidak menjalankan The Lost dianggap deserter atau penghianat. Dia akan segera  digantikan dengan persona cadangan tetapi dengan taruhan nyawa. Sedangkan rakyat biasa dan kalangan oposisi yang menentang para persona disebut sebagai ‘individu’.

Bagi para individu, ungkapan sang penguasa tentang ‘Believe or Not?’ adalah ancaman yang sangat mengerikan. Rangkaian advertensi dan animasi kepala sampai leher terpotong gergaji elektrik terpampang artistik, penuh daya tarik magis namun bernuansa ancaman dan mengerikan, semua tertata strategis dan representatif di sudut-sudut kota. Lebih dari sepuluh tahun pemerintahan Uni Asia Raya telah membawa Betavia menuju legalitas yang tak diragukan di benua asia dan dunia, di bawah pemerintahan Jake Wide, dalam genggaman kekuasaan Tuan Samiri, sang penguasa Asia Raya sepanjang masa.

Sang presiden Jake Wide bukan hanya simbol politik kekuasaan Tuan Samiri. Dia adalah legalitas hukum bagi seluruh warga Betavia. Segala kebijakan pemerintah Jake Wide senantiasa mengacu kepada visi-misi Kitab manusia. Kreasi spektakuler dalam kebijakan pemerintah Jake Wide atas dukungan Tuan Samiri adalah pembaharuan dasar Negara-negara di Asia Raya. Khususnya di negara INA, tonggak pergerakan reformasi kebangsaan Asia Raya terlahir dari peri-kehidupan bangsa Indo Nation ini dengan nama “Five Foundation” yang berisikan tentang, Humanity, Civil Society, Liberty, Glory, and United Nation. Selain sebagai dasar Negara, Five Foundation dijadikan pula sebagai tameng untuk memberangus pemahaman dan keyakinan terhadap ajaran keKhalikaan serta memiliki standard ganda tentang ‘ Liberty dan United Nation’ yaitu menyebarkan ‘kemerdekaan dalam arti kebebasan bertindak demi menjaga keutuhan dan ketatanegaraan dalam Indo Nation Of Asia atau INA.

Perihal terbentuknya Negara INA, terjadi pada bulan April, tanggal 22, tahun 2022. Hal ini diakibatkan arus reformasi konstitusi pada Dewan Intern Republik Indolandia (DIRI). Saat itu, Negara Indo Nation masih menjadi sebuah negara berkembang, dengan sebutan dalam bahasa kebangsaannya adalah Indolandia. Anggota senat pada saat itu menyetujui amandemen konstitusi yang secara total berubah ke arah ‘Kebangsaan Asia’. Dan perjuangan pergerakan kebangsaan asia tersebut terus berlanjut menyeluruh di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. Beberapa Negara Asia akhirnya bersedia bergabung bersama seluruh bangsa asia tenggara hingga terlahirlah Persekutuan Bangsa-Bangsa se-Asia yang  disebut USAN atau United State of Asian Nation. USAN dipelopori oleh Majelis Tinggi ASEAN atau Association of South East Asia Nation. Hingga saat ini, Negara Kesatuan Republik Indolandia telah menjadi sebuah perjalanan sejarah kebangsaan Asia. Indolandia bersama rakyatnya, yang disebut Inlander telah mendorong lahirnya Negara baru, yaitu negara bagian dari USAN yaitu Indo Nation of Asia atau INA, dengan ibukota negara Kota Tua yang menjadi Zona Persona Eksklusif atau ZPE, yaitu ‘Betavia’.

Pada tahun 2025, Betavia telah memiliki kerangka visi Betavia menuju Manusia Cemerlang 2045. Kota ZPE Betavia telah menjadi kota yang tertata indah nan megah dengan segala kebebasan dan kemanusiaannya. Civil society yang tertata rapi, dengan peradaban manusia yang mampu menguasai teknologi. Inilah era-Society 5.0 yang dipropagandakan sebagai manusia berkeadaban. Betavia mampu tumbuh menjadi zona integritas, zona yang memiliki sikap yang utuh tentang manusia dan teknologi. Zona Society 5.0, sejak homo sapiens berevolusi menjadi human. Sejak manusia purba mulai mampu berinteraksi, berkoloni. Inilah generasi kelima dari evolusi manusia. Human being always in order! never chaos forever!. Kebebasan adalah hak segala bangsa, seluruh manusia tanpa kecuali!

Kebebasan yang diagungkan tersebut diyakini mampu mengikis fanatisme terhadap ajaran keagamaan dan ketuhanan yang dianggap mengarah pada gerakan anarkisme yang membahayakan pemerintah. Namun pada praktik selanjutnya memiliki kecenderungan untuk tidak bertuhan serta memiliki visi untuk tidak mempercayai agama apa pun, karena dianggap merusak nilai keutuhan dan kesatuan dalam United State of Asian Nation. Kamuflase yang teramat sempurna!

Tindakan nyata dari kebebasan warga Betavia lainnya adalah dengan tidak mengenal tindak kriminal dalam bentuk atau tingkat apapun, meski terjadi setiap hari di depan mata. Masyarakat Betavia hanya menyebutnya sebagai ‘kecerobohan’ dan ‘kelemahan’ bagi korban tindak kriminal. Jika ada tuntutan dari si korban dan pelaku menjadi tersangka yang mengarah ke pengadilan, maka dapat dimentahkan di pra-peradilan karena terbukti kelemahan dan kecerobohan pada si korban.

Masyarakat Betavia tidak mengenal apa itu narkoba dan sejenisnya walaupun semua orang memakainya karena di Betavia dikenal sebagai ‘tabia’ dan penggunanya disebut ‘et- tabiat’. Penggunaan ‘tabia’ sudah menjadi kebiasaan yang akhirnya dipropaganda menjadi budaya di Betavia. Tidak ada larangan untuk obat-obat terlarang, semua dijual bebas, ketergantungan menjadi asumsi ‘kebodohan’ bagi individu atau pun persona. Hukuman mati bagi pengedar narkoba akan terjadi apabila pelaku bisnis narkoba tersebut tidak bersedia melakukan ‘simbia’.

Warga dan pemerintah Betavia tidak mengenal apa itu korupsi dan kolusi karena di Betavia hanya diketahui sebagai prilaku ‘ ‘saling menguntungkan’ atau dengan istilah ‘simbia, mereka mengganggapnya sebagai etis politica’. Hal ini pun terjadi di mana-mana. Di setiap sudut birokrasi pemerintahan dan setiap jenis usaha yang dikelola swasta bahkan masyarakat luas pun sudah memaklumi akan hal tersebut.

Di kota ini tidak mengenal apa itu pembunuhan, warga Betavia lebih mengenalnya sebagai pilihan untuk ‘pembelaan diri’ atau 'perjuangan' bagi tiap individu, walaupun hal ini terjadi di depan umum begitu saja. The Customs, sebelumnya dikenal dengan istilah The Police hanya akan menangkap seseorang untuk diperiksa atas laporan dan tuntutan kerugian dalam waktu 1x24 jam dari kejadian, selepas itu ‘terbebaslah semua individu maupun persona dari segala tuntutan dan laporan tentang kerugian apa pun. Hal inilah yang menjadi dasar pilihan hidup ‘membela diri’ atau ‘perjuangan atas hidup’ bagi setiap diri, bagi individu, bagi persona. Hampir seluruh warga Betavia, mulai dari anak-anak hingga tua-renta, mereka sudah menguasai beragam jenis keterampilan ‘bela diri’. Bahkan memainkan senjata tajam maupun senjata modern.

Seluruh warga Betavia tak ingin jadi santapan ‘kamar mayat’ di setiap sektor security setempat yang dikelola oleh Garda Nasional. Mayat manusia di jalanan akan menginap semalam dalam ‘refrigerator’ Persona Departement. Hari berikutnya, mayat-mayat dari lemari pendingin tersebut akan langsung dibawa ke ‘krematorium’ yang terdapat di setiap rumah sakit. Beridentitas atau tidak, bila tidak ada tuntutan dan laporan kerugian pihak tertentu, maka terbakarlah tubuh sang mayat menjadi abu, tentu sebelumnya telah dilakukan out of session, atau pengangkatan organ tubuh yang akan dicangkok atau disebut dengan istilah clonning. Lalu abu kremasi mayat expire itu diolah dan dikemas sebagai pupuk tanaman bagi taman-taman di sudut kota.

Kehidupan di Betavia tidak pula mengenal apa itu perkawinan karena di Betavia hanya disebutkan sebagai ‘pasangan’ atau mitra dalam dua jenis maupun sejenis. Persetubuhan dan pergaulan bebas terjadi setiap saat. Orang-orang hidup satu atap laki-laki dan perempuan sudah tidak menjadi persoalan. Acara resepsi hanya dilakukan ketika mereka memiliki anak secara biologis maupun melalui pengembangan teknologi. Baby Tube atau Clone System menjadi pilihan popular masyarakat untuk mendapatkan ‘bayi berkualitas tinggi’.

Resepsi pernikahan yang dilaksanakan tanpa ada seorang anak disampingnya dianggap hal yang tabu, bahkan dinilai sebagai sebuah ‘kebohongan’. Bahkan bila mereka bicara cinta, tapi tidak memiliki dan memelihara seorang anak akan dianggap memiliki ‘iman palsu’. “Betavia is the children oriented, that’s a real love!”

Perkembangan budaya dan gaya hidup ala Betavia tidak mengenal apa itu ‘cinta’ atau ‘perselingkuhan’ karena di Betavia hanya dikenal sebagai ‘kesukaan’ yang diistilahkan dengan citra-persona dan ‘kesialan’ diistilahkan sebagai nista-persona bagi perseorangan yang mengalaminya. Laki-laki maupun perempuan atau sesama jenisnya.

Semua orang ‘bebas’ melakukan apa saja yang baik di mata mereka sebagai persona Betavia. Di Betavia tidak ada yang baik dan yang jahat, semua sama di mata hukum dan konstitusi wilayah Betavia. Di wilayah ini dikenal dengan slogan masyarakatnya yang mendunia :“Bahwa sesungguhnya setiap orang adalah diri sendiri dan dia seorang.” Itulah landasan sikap masyarakat penggerak kota Betavia, sebagai ‘persona Betavia’.

Seluruh bangsa dan negara di dunia tidak ada yang berani mengusik kebebasan penduduk Betavia yang modern dan maju dalam ilmu tekhnologi serta militer. Terutama karena idealisme ‘kebebasan’di Betavia yang dikenal sebagai ‘azasi persona’ yang menjadi sumber kekuatan mental kota Betavia yang menjadi ibukota Negara INA. Bahkan idealisme tersebut telah membius sebagian lain negara di dunia, banyak negara-negara di belahan timur dan barat meniru segala apa yang terjadi di Betavia, mulai dari tekhnologi sampai dengan peradabannya yang menakjubkan menurut anggapan sebagian manusia di dunia.  

Peradaban ini memang terus dikondisikan oleh Tuan Samiri sebagai Tokoh partai politik Asia Raya yang membidani kelahiran koalisi Perjuangan Kebebasan Nasional atau lebih popular dengan sebutan Partai PKN. Tuan Samiri adalah pemimpin besar USAN dan merupakan tokoh politik pemersatu di kawasan Asia. Dialah tokoh di belakang layar negara bagian INA dengan Kota Betavianya, dan Presiden Jake Wide dengan program-program pemerintahannya. Meski secara konstitusi Presiden akan dipilih secara demokrasi dalam kurun waktu lima tahun, namun yang akan memimpin program pemerintah sudah dapat dipastikan lahir dari Partai PKN di bawah kendali politik ‘Tuan Samiri’. Yang dipertuan agung bangsa asia raya.

Cita-cita tertinggi Tuan Samiri sang penguasa sepanjang masa di Betavia adalah, Our Vision is : The Betavia For Earth Till The End Of The Day!. Sebuah slogan berjalan terpampang megah di lintasan lingkar jalan raya tengah kota. “Visi kami adalah Peradaban Betavia di Bumi sampai Hari Kiamat!” Kemudian step by step, dunia meniru peradaban Betavia. Persona Betavia terus berupaya meraih visi pada tahun 2045 yang dikenal dengan ‘Dream of The Year’ bagi masyarakat milenial Betavia.

Tahun 2045 Betavia harus terwujud sebagai bangsa yang membanggakan manusia di dunia. kebanggaan Persona Betavia dalam Individualisme dan Selfcenterisme, Kota Betavia harus menjadi pioneer dan contoh bagi seluruh negara di dunia yang sebagian masyarakatnya masih memiliki ‘kepercayaan’ kepada sesuatu yang lebih besar dan berkuasa dari manusia. Secara perlahan tetapi pasti, pada akhirnya semua akan menanggalkan ‘kepercayaan’ itu dan menjadikan ‘individualisme dan selfcenterisme’ sebagai sesuatu yang mutlak diyakini dan lebih diandalkan sepanjang jaman hingga sekarang. Bahkan hingga kisah ini terurai, manusia di Betavia dan dunia terus menggapai visi mereka.

Visi Tuan Samiri sangat popular dan fenomenal. Dia adalah pemimpin sekaligus bayangan di belakang kemegahan di Betavia. Tuan Samiri telah membuat pola dan peta dengan menunjuk presiden Jake Wide sebagai simbol kekuasaannya. Dia disanjung sebagai seorang ‘perfectionis’ yang mampu membuka mata penduduk Betavia menjadi ‘Persona Selfcenterist’ dengan suatu pemikiran bahwa manusia adalah penguasa absolute di atas bumi ini, sedangkan kematian hanyalah pemindahan materi kekuasaan dari satu manusia kepada manusia lainnya. Negara dan bangsa INA harus terpisah dari keyakinan tentang akhir masa, dan hari pembalasan. Semua keyakinan tentang hal itu adalah hal yang menyesatkan. Ideologi Kebangsaan tidak mengenal akhirat, apalagi reinkarnasi. Tidak akan pernah ada! Kecuali Manusia itu sendiri yang membuatnya.

Dia memberikan bukti bahwa ‘kepercayaan akan sesuatu yang lebih besar dan berkuasa dari manusia adalah sesuatu yang ‘naif dan bodoh’. Tentu saja, karena kekuatan intelejen dan mata-mata yang tersebar ke seluruh pelosok dunia membuatnya berhasil merangkul dan menaklukan dunia dengan mulus serta terencana dan rapi. Bahkan detail informasi dari setiap negara yang terprogram berdasarkan visi-misi kekuasaan Tuan Samiri telah mampu disadap melalui tekhnologi super canggih tanpa diketahui negara-negara tersebut.

Menurut Tuan Samiri melalui situs resminya yang dapat diakses oleh siapa pun di dunia ini menyatakan bahwa dalam dunia yang dipercayai oleh manusia, dahulu, sekarang bahkan masa depan, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengacu kepada kepastian akan unsur ‘ketuhanan’ yang lebih besar dari manusia. Tuan Samiri terus membangun paradigma bahwa Tuhan ada karen manusia mempercayainya. Sejatinya keyakinan bagi Samiri-isme adalah Tiada Khalika selain Manusia.

Pemahaman kemanusiaan dan penciptaan manusia yang mampu membuktikan kemegahan teknologi dan kekuatan membangun kekuasaan di asia raya telah membuat istilah baru yang familiar, atau agar lebih menguatkan kedekatan mereka dengan faham samiri. Para persona betavia dan hampir seluruh masyarakat kota betavia menyebut tuan samiri dengan panggilan ‘The Uncle Sam’. Ingatlah ujaran Paman Sam “Tidak percaya kah kalian pada Kitab manusia, dengan panduan kitab manusia itulah Betavia mencapai puncak kejayaan!” Demikian para persona menegaskan.

Dalam kitab manusia, tentang faham Samiri-isme, “Khalika sesungguhnya adalah Manusia itu sendiri dengan kecerdasan yang dapat diperbaharui. Meyakini kemampuan manusia, yang seharusnya disebut ‘iman’. Karena tidak ada Khalika di bumi, jika manusia itu sendiri tidak mengakui kekuasaannya dan meyakini eksistensinya. Maka lepaskan eksistensi ketuhanan, jadilah manusia yang berdiri sendiri. Jayalah manusia!”  

Sungguh kesesatan yang sempurna dan nyata, faham samirisme terus bergerak untuk menyesatkan seluruh umat manusia. Segenap agamawan dan tokoh relijius pada saat itu sudah dibuat tak berdaya, keyakinan pada ketuhananan dianggap sebagai pembaharuan-pembaharuan pemikiran manusia di setiap masanya, dari pertama manusia tercipta dan ada hingga akhir dunia, beberapa manusia yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi akan terus memperbaharui pemikirannya.

Kitab-kitab langit dan kitab manusia dianggap memiliki prinsip yang sama, ‘memuja manusia’. Kitab manusia diterbitkan pada akhir zaman peradaban manusia, Tuan Samiri, mengaku sebagai pemimpin dan penguasa manusia yang mendapatkan mandat dari semesta. Kitab manusia harus menjadi pedoman hidup manusia, karena kitab manusia akan ‘menggenapi’ kitab-kitab yang diturunkan langit dan dilahirkan bumi.

Atas dasar pemahaman itulah kitab-kitab ketuhanan yang masih diyakini sebagian manusia di belahan dunia kini diabadikan di Net Library Building of Betavia. Kitab ketuhanan itu ditempatkan sebagai sejarah pemikiran dan perjalanan peradaban dunia dari masa ke masa. Kitab manusia membuat propaganda bahwa kitab langit memberi kabar, bahwa Khalika adalah semesta itu sendiri, penguasa semesta adalah manusia itu sendiri. Manusia dan semesta adalah keutuhan, memahami hal ini adalah kebahagiaan dalam pencerahan. That is the darkness of samirisme!

Tidak ada suatu statement pun atau tulisan apapun yang mampu menandingi cara berpikir Tuan Samiri, sang penguasa manusia sepanjang masa. TIDAK ADA! Dia telah mengungkapkan idealisme yang cemerlang tentang ‘Individualisme in persona Betavia and Selfcenterist. Dia membuat semua orang, mulai dari Betavia hingga seluruh dunia percaya bahwa “Manusia adalah manusia itu sendiri, Manusia adalah manusia tentang apa saja yang diyakininya, Tiada yang lebih besar dan mampu berkuasa selain Manusia”

            Semua hal tentang idealisme Betavia, tentang falsafah Tuan Samiri secara lengkap dapat diungkap dalam sebuah kitab yang disebut Kitab manusia. Karena peradaban Kota Betavia berlandaskan kitab manusia maka penduduk kota menyebutnya sebagai Kitab Betavia. Kitab ini menginduk kepada pola ‘Azajile’ atau sisi gelap di masa penciptaan semesta. Kitab Betavia dianggap sebagai salah satu kitab yang dilahirkan bumi untuk menggenapi semua kitab bumi dan menentang kitab-kitab samawi atau kitab langit . Sedangkan kitab langit merujuk pada kitab induk atau Kitab Semesta yang disebut juga Law Mahfuza. Dalam kitab semesta tertulis pembuka “Dengan kuasa Khalika yang maha pengasih lagi maha penyayang, maka tiada sang pencipta selain Dia.” Sedangkan dalam Kitab Betavia tertuang ungkapan, “Demi kemuliaan Manusia, Berjayalah Manusia karena sesungguhnya Tidak ada Kekuasaan selain Kuasa Kecerdasan Manusia.”

           Lanjutkan ke sini!

 

------- 454List -------

Asalist Post #01 (Embrio Asalist)

Embrio Asalist


Perihal apa yang akan diceritakan di sini mungkin saja akan mudah dilupa setelah Anda baca. Hal ini bahkan tidak ‘nembak’ di hati karena Anda mengira bahwa cerita yang mulai dibaca ini akan mampu menghibur diri. Padahal tidak semua cerita tentang manusia dan kehidupannya selalu mampu menghibur diri atau mengundang senyum di hati. Dalam dimensi kenyataan,  semua itu hanya ada pada level, ‘potensi!’

Potensi yang masih sangat terbuka dalam setiap paragraph demi paragraf, riak potensi kehidupan dan kenyataan dalam cerita ini pun hanyalah sebuah sudut pandang pada Oktober yang kian menua di tahun 2024. Sudut pandang yang menuturkan kisah tentang perubahan hari dan cuaca yang dialami manusia. Bercerita dengan latar atmosfer yang senantiasa berubah, berkisah tentang cuaca yang menyimpan potensi bencana panas kemarau atau banjir bandang karena hujan dengan intensitas yang cukup tinggi menanti di bulan-bulan berikutnya.

Perjalanan bulan pastinya menyimpan cuaca yang sangat fluktuatif. Setiap perubahan cuaca yang terjadi tentunya cukup berpotensi untuk membuka mata manusia, mengetuk hatinya, lalu mendorong pintu di dadanya agar lebih terbuka dan leluasa. Kemudian dia pun harus berani masuk ke dalam ruang yang lapang seraya mengajak manusia untuk memberikan ‘ungkapan syukur atau sabar’ kepada yang maha mengatur cuaca. Bangkit bersama untuk bersimpuh sujud kepada yang maha mengatur posisi dan peran dalam cerita kehidupan manusia. Jangan berhenti mempersembahkan diri sejak bermulanya hari hingga beranjak menuju hari penghabisan. Semoga kita nanti berkesempatan menuai potensi bahagia abadi dalam dimensi hari kemudian.

Jangan lupa bahagia! Serba-serbi potensi adalah cerita tentang hari yang serba mungkin, kekal dalam ketidakpastian. Setiap hari yang menyimpan kebhinekaan peluang. Peluang dalam ketunggalannya akan didapati dengan terus mengamati hari-hari yang terlepas sambil terus meniti hari-hari yang menjelang. Hari demi hari terus berjalan bebas tanpa hambatan. Hanya sebagian besar manusia merasa terhambat dengan keadaan hari yang dilaluinya. Terkadang ia harus melalui hari yang panas dan berdebu di kala siang. Pun dia harus menembus hujan badai yang datang tiba-tiba di kala senja. Namun setiap hari akan terus bergulir menembus batas cuaca dan peristiwa.

Peristiwa dengan cuaca dan atmosfer yang berbeda akan terus datang dan pergi silih berganti. Mewarnai hari yang tetap merdeka merangkai waktu, menyusun zaman, merangkum sejarah. Semua diceritakan begitu lugas oleh pemerhati hari karena dia mampu melihat semua dengan sangat jelas, dia adalah Sang Matahari.

Apa yang telah diceritakan matahari tentunya berdasarkan fakta dan peristiwa, dan setiap peristiwa akan tersaji dalam kisah yang tidak pendek. Kisahnya tidak seperti air dangkal yang beriak semasa. Kisahnya berlaku sepanjang masa dan terangkai berkelanjutan seperti cuaca yang merangkum keluh-kesah manusia. Komplikasinya terus berjalan, meninggi hingga puncak ketegangan, lalu menurun meniti resolusi dalam alur cerita pada kehidupan manusia. Alur ceritanya terus bergerak meraih harapan, terus berjalan dalam segala cuaca di bumi, di dalam semesta raya yang selalu berjaya dalam misteri.

Kisah ini masih berjaya dalam misteri karena harapannya masih tersembunyi dalam setiap latar kehidupan. Kisah ini pun akan terus auto-tumbuh, bergerak mengikuti alur yang dilalui dari hari ke hari. Dia membawa hidup ini hingga batas akhir cita-cita dan harapan. Harapan yang sedikit malu-malu berupaya menyapa semangat untuk memberi manfaat bagi diri sendiri dan bagi orang yang melingkupi hidup ini. Dia terus bertunas, bermutasi. Bersemangat untuk merangkul teman dan sahabat, bergairah untuk memiliki saudara dan kerabat, terus bercabang dan berkembang. Harapan yang berangkat dari rekan sejawat, lalu pergi ke tetangga, menyapa saudara seiman dan sebangsa manusia di sepanjang jalan kenalan hingga melanjutkan langkah pasti menuju mata dunia.

Berharap mata dunia terbuka, karena terpercik harapan dari cerita ini. Meski cerita ini pun hanyalah sebuah upaya untuk menguraikan nilai yang mungkin dapat diterima oleh hati dan pikiran anda. Saya yakin, Anda adalah bagian dari dunia dan harapan tersebut. Harapan tentang value yang tersembunyi dari kedua sisi kontradiktif imajiner tentang hitam dan merah, tentang keburukan dan kemarahan, atau tentang putih dan hijau, yang mengungkap kesucian jiwa dan kebaikan sejak awal terjadinya semesta hingga akhir yang abadi.

Kisah ini hanyalah pemicu imajinasi Anda, bukan sebagai rujukan atau acuan, apalagi pembanding studi Anda. Meski ada sisipan-sisipan ilmiah, itu hanyalah bumbu semata. Tentunya kita semua tahu, bahwa masakan tanpa bumbu tak kan pernah mengundang selera. Begitu pun sebuah cerita, harus cukup sentuhan.

Sentuhan apa gerangan yang disajikan. Tentu tergantung kepekaan pola pikir persona dan individu manusia yang terbagi dalam dua karakter dominan. Divergent dan Konvergent yang diturunkan oleh manusia pertama. Sejatinya, bukan hanya kisah bapak dan ibu manusia yang bernama Adam dan Hawa saja yang memicu kehidupan saat ini, namun di balik penciptaan keduanya masih ‘menggunung’ kisah-kisah kehidupan yang belum terpublikasikan. Semoga ini menjadi bagian dari tahapan publikasi tersebut, lalu mengalir dan bermuara hingga akhirnya mengendap di hati anda yang luasnya tanpa sudut.

Sahabat, mari kita kenali kehidupan manusia dan segumpal darah berwarna merah hati yang ada dalam diri kita. Rasakan getarannya ketika menyaksikan kenyataan yang dibanjirkan ke dalam otak kita. Dengarkan kata hatinya, cermati pikirannya. Percayalah, hati kita tak kan pernah ‘berbohong’. Hanya kadang kala otak kita menyiasatinya dengan pikiran-pikiran yang penuh cabang. Itulah kenapa, tuhan menyertakan buku panduan untuk sebuah produk istimewa dan sempurna bernama ‘manusia’. Buku panduan itu bernama ‘Kitab Langit’ yang terus diupdate terbitannya, sesuai dengan kapasitas peradaban manusia itu sendiri.

Ada empat kitab langit yang dapat kita gali dalam kisah ini, Az Zabur, At Taurat, Al Injil, dan Al Karim. Keempat kita itu akan berhadapan dengan ‘Kitab Manusia’ yang menyesatkan di akhir zaman. Sebuah zaman dengan peradaban teknologi dan keilmuan manusia yang telah mencapai puncaknya, dimana manusia sudah mulai menciptakan manusia.

Namun, yakinlah. ‘Al Khalik’, sang pencipta, telah menyusun skenario yang maha sempurna. Termaktublah semua potensi zaman dan kehidupan di seluruh alam raya ini dalam ‘Kitab Semesta’ yang disebut Law Mahfuz. Hanya Al Khalik sang pencipta yang maha mengetahui. Si empunya cerita hanya akan berkisah dalam level prediksi dan potensi.

Semua yang dikisahkan serupa ‘embrio’ yang masih serba mungkin. Terjadi atau tidak, berhasil atau tidak, selamat atau celaka, semuanya tinggal melihat garis tangan pada telapak Anda, tidak bisa berubah, jelasnya, sidik jari Anda, Saya, tidak akan sama dengan manusia dan makhluk lainnya. Semua sudah digariskan, sama halnya planet bumi yang terus bergerak pada garis edarnya.

Just think about it!

Lanjutkan membaca!

 

------- 454List -------


Amal Ilmiyah dengan Ilmu Amaliyah di Al Hikmah #UNIDA

BERKIBAR di Langit Belajar

ASALIST POST Bagi yang ingin pemaparan tentang Psikologi Pembelajaran, silakan down load di sini : https://www.dropbox.com/home?preview=EK...

Ada Apa di Balai Sakola Desa 5.0