Embrio Asalist
Potensi yang masih
sangat terbuka dalam setiap paragraph demi paragraf, riak potensi kehidupan
dan kenyataan dalam cerita ini pun hanyalah sebuah sudut pandang pada Oktober
yang kian menua di tahun 2024. Sudut pandang yang menuturkan kisah tentang
perubahan hari dan cuaca yang dialami manusia. Bercerita dengan latar atmosfer
yang senantiasa berubah, berkisah tentang cuaca yang menyimpan potensi bencana
panas kemarau atau banjir bandang karena hujan dengan intensitas yang cukup
tinggi menanti di bulan-bulan berikutnya.
Perjalanan bulan pastinya menyimpan cuaca yang sangat
fluktuatif. Setiap perubahan cuaca yang terjadi tentunya cukup berpotensi untuk
membuka mata manusia, mengetuk hatinya, lalu mendorong pintu
di dadanya agar lebih terbuka dan leluasa. Kemudian dia pun harus berani masuk
ke dalam ruang yang lapang seraya mengajak manusia untuk memberikan ‘ungkapan syukur atau sabar’ kepada yang
maha mengatur cuaca. Bangkit bersama untuk bersimpuh sujud kepada yang maha
mengatur posisi dan peran dalam cerita kehidupan manusia. Jangan berhenti
mempersembahkan diri sejak bermulanya hari hingga beranjak menuju hari
penghabisan. Semoga kita nanti berkesempatan menuai potensi bahagia abadi dalam
dimensi hari kemudian.
Jangan lupa bahagia! Serba-serbi potensi adalah cerita
tentang hari yang serba mungkin, kekal dalam ketidakpastian. Setiap hari yang
menyimpan kebhinekaan peluang. Peluang dalam ketunggalannya akan didapati
dengan terus mengamati hari-hari yang terlepas sambil terus meniti hari-hari
yang menjelang. Hari demi hari terus berjalan bebas tanpa hambatan. Hanya
sebagian besar manusia merasa terhambat dengan keadaan hari yang dilaluinya.
Terkadang ia harus melalui hari yang panas dan berdebu di kala siang. Pun dia
harus menembus hujan badai yang datang tiba-tiba di kala senja. Namun setiap
hari akan terus bergulir menembus batas cuaca dan peristiwa.
Peristiwa dengan cuaca dan atmosfer yang berbeda akan terus
datang dan pergi silih berganti. Mewarnai hari yang tetap merdeka merangkai
waktu, menyusun zaman, merangkum sejarah. Semua diceritakan begitu lugas oleh
pemerhati hari karena dia mampu melihat semua dengan sangat jelas, dia adalah Sang Matahari.
Apa yang telah diceritakan matahari tentunya berdasarkan
fakta dan peristiwa, dan setiap peristiwa akan tersaji dalam kisah yang tidak
pendek. Kisahnya tidak seperti air
dangkal yang beriak semasa. Kisahnya berlaku sepanjang masa dan terangkai
berkelanjutan seperti cuaca yang merangkum keluh-kesah manusia. Komplikasinya
terus berjalan, meninggi hingga puncak ketegangan, lalu menurun meniti resolusi
dalam alur cerita pada kehidupan manusia. Alur ceritanya terus bergerak meraih
harapan, terus berjalan dalam segala cuaca di bumi, di dalam semesta raya yang
selalu berjaya dalam misteri.
Kisah ini masih berjaya dalam misteri karena harapannya masih
tersembunyi dalam setiap latar kehidupan. Kisah ini pun akan terus auto-tumbuh, bergerak
mengikuti alur yang dilalui dari hari ke hari. Dia membawa hidup ini hingga
batas akhir cita-cita dan harapan. Harapan
yang sedikit malu-malu berupaya menyapa semangat untuk memberi manfaat bagi diri
sendiri dan bagi orang yang melingkupi hidup ini. Dia terus bertunas,
bermutasi. Bersemangat untuk merangkul teman dan sahabat, bergairah untuk
memiliki saudara dan kerabat, terus bercabang dan berkembang. Harapan yang
berangkat dari rekan sejawat, lalu pergi ke tetangga, menyapa saudara seiman dan sebangsa manusia di sepanjang
jalan kenalan hingga melanjutkan langkah pasti menuju mata dunia.
Berharap mata dunia terbuka,
karena terpercik harapan dari cerita ini. Meski cerita ini pun hanyalah sebuah
upaya untuk menguraikan nilai yang mungkin dapat diterima oleh hati dan pikiran
anda. Saya yakin, Anda adalah bagian dari dunia dan harapan tersebut. Harapan
tentang value yang tersembunyi dari
kedua sisi kontradiktif imajiner tentang hitam dan merah, tentang keburukan dan
kemarahan, atau tentang putih dan hijau, yang mengungkap kesucian jiwa dan
kebaikan sejak awal terjadinya semesta hingga akhir yang abadi.
Kisah ini hanyalah pemicu imajinasi Anda, bukan sebagai
rujukan atau acuan, apalagi pembanding studi Anda. Meski ada sisipan-sisipan
ilmiah, itu hanyalah bumbu semata. Tentunya kita semua tahu, bahwa masakan
tanpa bumbu tak kan pernah mengundang selera. Begitu pun sebuah cerita, harus
cukup sentuhan.
Sentuhan apa gerangan yang disajikan. Tentu tergantung
kepekaan pola pikir persona dan individu manusia yang terbagi dalam dua
karakter dominan. Divergent dan Konvergent yang diturunkan oleh manusia
pertama. Sejatinya, bukan hanya kisah bapak dan ibu manusia yang bernama Adam
dan Hawa saja yang memicu kehidupan saat ini, namun di balik penciptaan
keduanya masih ‘menggunung’ kisah-kisah kehidupan yang belum terpublikasikan.
Semoga ini menjadi bagian dari tahapan publikasi tersebut, lalu mengalir dan
bermuara hingga akhirnya mengendap di hati anda yang luasnya tanpa sudut.
Sahabat, mari kita kenali kehidupan manusia dan segumpal
darah berwarna merah hati yang ada dalam diri kita. Rasakan getarannya ketika
menyaksikan kenyataan yang dibanjirkan ke dalam otak kita. Dengarkan kata hatinya, cermati pikirannya. Percayalah, hati kita
tak kan pernah ‘berbohong’. Hanya kadang
kala otak kita menyiasatinya dengan pikiran-pikiran yang penuh cabang. Itulah
kenapa, tuhan menyertakan buku panduan
untuk sebuah produk istimewa dan sempurna bernama ‘manusia’. Buku panduan itu bernama ‘Kitab Langit’ yang terus
diupdate terbitannya, sesuai dengan kapasitas peradaban manusia itu sendiri.
Ada empat kitab langit yang dapat kita gali dalam kisah ini,
Az Zabur, At Taurat, Al Injil, dan Al
Karim. Keempat kita itu akan berhadapan dengan ‘Kitab Manusia’ yang menyesatkan di akhir zaman. Sebuah zaman
dengan peradaban teknologi dan keilmuan manusia yang telah mencapai puncaknya,
dimana manusia sudah mulai menciptakan manusia.
Namun, yakinlah. ‘Al Khalik’,
sang pencipta, telah menyusun skenario yang maha sempurna. Termaktublah
semua potensi zaman dan kehidupan di seluruh alam raya ini dalam ‘Kitab Semesta’ yang disebut Law Mahfuz. Hanya Al Khalik sang pencipta yang maha mengetahui. Si empunya cerita
hanya akan berkisah dalam level prediksi
dan potensi.
Semua yang dikisahkan serupa ‘embrio’ yang masih serba mungkin. Terjadi atau tidak, berhasil
atau tidak, selamat atau celaka, semuanya tinggal melihat garis tangan pada
telapak Anda, tidak bisa berubah, jelasnya, sidik jari Anda, Saya, tidak akan
sama dengan manusia dan makhluk lainnya. Semua sudah digariskan, sama halnya
planet bumi yang terus bergerak pada garis edarnya.
Just think about it!
Lanjutkan membaca!
------- 454List -------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita ledakan dunia ini dengan kebahagiaan!