A. MODEL PEMBELAJARAN MULOK BAHASA SUNDA
Model utama dalam pembelajaran bahasa sunda adalah model Etnopedagogik Genre (MEG). Model yang berbasis genre etnografis (kearifan lokal) ini didasari oleh nilai-nilai budaya lokal, yang merupakan jati diri (identitas) kultural bangsa. Dalam hal ini, nilai-nilai budaya lokal diharapkan dapat muncul dan diwariskan dalam pendidikan kepada generasi muda (siswa SMP Islam Ar ridho). Dengan demikian, pembelajaran bahasa Sunda bermatra ganda, disamping membina kemampuan berbahasa dan bersastra Sunda, juga melestarikan dan menumbuhkan budaya Sunda. Model ini memiliki 4 (empat) tahapan yakni (1) penjelasan teks untuk membangun konteks etnografis (explaining, building the etnografic, and context), (2) pemodelan (modeling), (3) pembimbingan (joint construction), dan (4) pemandirian (independent construction). Guru mata pelajaran dapat menggunakan model pembelajaran lain sesuai dengan tujuan dan konteks tertentu. (diadaptasi dari : https://www.ainamulyana.info/2022/07/capaian-pembelajaran-cp-mulok-bahasa.html)
B. STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
Mampu membaca, memahami, menjiwai beragam teks
drama bahasa sunda berdasarkan novel (karya sastra), mencari inspirasi dari literatur
kitab “parukunan sunda” sebagai pengayaan materi “biantara” bahasa sunda pada
semester sebelumnya (ganjil). Penggunaan kecap-kecap dalam bahasa loma dan
bahasa hormat serta idiom menjadi pertimbangan aspek penilaian kompetitif.
Aspek penilaian ujian praktik komparatif ditentukan
berdasarkan penampilan (midangkeun) drama secara berkelompok meliputi :
1. Menyusun naskah drama (menulis);
2. Memirsa drama yang ditampilkan di depan kelas
disertai pemberian tanggapan (ulasan);
3. Berekpresi secara pribadi dengan peran yang
dimainkan (sikap percaya diri);
4. Beraksi (acting) melalui dialog antar tokoh
yang memerhatikan intonasi dan pilihan kata yang tepat serta variatif (diksi
kecap bahasa loma, bahasa hormat, idiom maupun paribasa yang disajikan);
5. Properti, berupa kostum dan kreasi penyajian, tata panggung kondisional dan suasana yang dipentaskan.
C. KOMPETENSI YANG DIUJI
Mampu melakukan dan menjiwai beragam teks drama fiksi maupun non fiksi
D. ASPEK BAHASAN
Tokoh dan penokohan (membangun karakter)
E. MATERI
Drama Bahasa Sunda
F. INDIKATOR
1. Siswa mampu menulis (menyusun) naskah drama
satu babak;
2. Siswa mampu berekspresi dalam drama satu babak
bersama kelompoknya;
3. Siswa mampu berdialog bahasa sunda dengan
intonasi yang tepat disertai gesture yang menarik;
4. Siswa memiliki sikap kreatif dan inovatif dalam kegiatan praktik secara mandiri.
G. KRITERIA PENILAIAN
a. Penulisan Naskah Drama (nulis) 1) Struktur penulisan 2) Ketepatan tanda baca 3) Unsur Intrinsik 4) Kreatifitas (perbendaharaan kata yang luas). Rentang Nilai : 80 - 100 |
b. Penampilan Drama (midangkeun) 1) Ekspresi (keseriusan dan kepercayaan diri) 2) Aksi (Acting), intonasi dalam dialog disertai penjiwaan
yang tepat. 3) Properti (kostum yang sesuai dan tata panggung yang
menarik) 4) Memirsa dan memberi tanggapan pada penampilan kelompok
drama lainnya Rentang Nilai : 80 - 100 |