LITERASI DIGITAL & INOVASI BISNIS
“BARCODE STORY”
Disusun Oleh:
SAYYIDAL JAM’AT
Guru Bahasa
Indonesia
Basis Materi ; 1. Iklan, Slogan dan Poster (semester 1)
2. Menulis
Cerita Fiksi/Cerpen (semester 2)
=======================================================
Diajukan kepada:
Yang terhormat,
Ibu
Rini Wahyuni, S.Hi
(Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum)
Tanggal: 24 September 2025
1.
Latar Belakang
Di era Revolusi Industri
5.0, pendidikan dituntut tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi
juga pada pembentukan karakter, literasi digital, dan jiwa kewirausahaan. Minat
baca siswa sering kali bersaing dengan distraksi dari media sosial dan hiburan
visual.
Proyek Literasi Digital "Barcode Story" hadir sebagai solusi inovatif yang mengintegrasikan seni bercerita dengan teknologi QR code. Proyek ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan memberikan pengalaman membaca yang interaktif dan menyenangkan. Proposal ini adalah pengembangan dari visi awal yang bertujuan menciptakan produk nyata dari proses literasi, yaitu kaos sablon, yang desainnya terinspirasi langsung dari novel Time Zone Society 5.0.
2. Tujuan Program
Program ini dirancang
untuk mencapai beberapa tujuan strategis:
1.
Meningkatkan Minat Baca: Mendorong siswa untuk
membaca novel dengan format yang interaktif dan menarik.
2.
Mengembangkan Literasi
Digital:
Melatih siswa dalam penggunaan teknologi (QR code, navigasi blog) dan produksi
konten digital.
3.
Membangun Kolaborasi: Mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik.
4.
Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan: Memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam proses produksi,
pemasaran, dan penjualan.
5. Membangun Karakter: Menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam novel, seperti kerja keras, kreativitas, dan kolaborasi.
3. Konsep Kegiatan
Proyek ini mengusung
konsep Novel Daring Bersambung berbasis QR code yang terhubung dengan gerakan
wirausaha sosial. Setiap babak cerita akan dipublikasikan di blog atau website
khusus. Siswa akan menemukan QR code di area strategis sekolah (seperti taman,
koridor, atau mading) yang akan membawa mereka langsung ke babak cerita
selanjutnya.
Mitra utama dalam proyek ini adalah "Warung Sablon Retas Blue Print" yang diinisiasi oleh Kang Bhelor (Ahmad Sobari) dan M Fikri (Karang Taruna), yang akan menjadi mentor bagi siswa dalam proses produksi sablon.
4.
Integrasi Lintas Mata Pelajaran
Mata Pelajaran |
Topik & Aktivitas |
Bahasa Indonesia |
Literasi: Analisis alur, karakter,
tema, dan amanat novel. Penulisan:
Menulis slogan, tagline, dan narasi iklan yang persuasif. |
Informatika |
Pengembangan Blog: Melatih siswa
mengelola blog, membuat pos, dan menyematkan kode. Desain Digital: Merancang desain sablon kaos, poster, dan iklan
menggunakan aplikasi desain grafis. |
Seni Budaya |
Desain Sablon: Merancang visual,
memahami tipografi, dan komposisi warna. Produksi:
Mempraktikkan teknik sablon manual pada kaos. |
Prakarya &
Kewirausahaan |
Perencanaan Bisnis: Menyusun RAB,
menghitung break-even point, dan menentukan harga jual. Pemasaran: Mengembangkan strategi pemasaran untuk menjual kaos. |
Pendidikan Agama Islam |
Analisis Nilai: Menganalisis
nilai-nilai moral yang terkandung dalam narasi dan menuangkannya ke dalam
pesan iklan. |
Lintasan mata pelajaran di atas masih membutuhkan masukan dari guru mata Pelajaran untuk pengembangan dan efektifitas kegiatan kokurikuler tersebut.
5. Tahapan Pelaksanaan (Oktober 2025 - Januari 2026)
●
Bulan Oktober: Tahap Sosialisasi & Pembacaan. Pembentukan tim guru-siswa dan
sosialisasi proyek. Siswa mulai membaca babak-babak awal novel melalui QR code.
●
Bulan November: Tahap Ideasi & Desain. Siswa menganalisis novel untuk menemukan
slogan terbaik. Tim desain mulai merancang konsep dan visual untuk kaos.
●
Bulan Desember: Tahap Produksi. Memilih desain terbaik dan memulai proses produksi
kaos sablon dengan bimbingan mentor dari "Warung Sablon Retas Blue
Print".
● Bulan Januari: Tahap Pemasaran & Evaluasi. Meluncurkan penjualan kaos ke seluruh warga sekolah. Mengevaluasi seluruh proyek dan membuat laporan akhir.
6. Anggaran Biaya (Estimasi)
●
Bahan Baku:
○
Kaos Polos (50 pcs x Rp40.000) : Rp2.000.000
○
Tinta Sablon : Rp300.000
○
Screen Sablon, Rakel, dll. : Rp500.000
●
Promosi:
○
Biaya Cetak Poster/Spanduk : Rp200.000
○
Biaya Lain-lain (transportasi, dll.) : Rp200.000
●
Total Anggaran
(Estimasi): Rp3.200.000
Catatan: Harga jual kaos bisa disesuaikan untuk menutupi biaya produksi dan menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan untuk kegiatan sekolah.
7. Indikator Keberhasilan
●
Peningkatan partisipasi siswa dalam kegiatan literasi dan
diskusi.
●
Keberhasilan finansial dari penjualan kaos (ROI).
●
Kualitas dan orisinalitas desain yang dihasilkan oleh siswa.
● Feedback positif dari guru dan siswa.
8. Penutup
Proyek "Barcode
Story" bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang menciptakan.
Dengan dukungan Ibu Rini, kami yakin program ini akan menjadi terobosan baru
dalam pembelajaran, di mana literasi, inovasi, dan kewirausahaan menyatu
menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi seluruh siswa.
Kami menyadari bahwa
proposal ini adalah sebuah kerangka awal yang masih membutuhkan pengembangan
lebih lanjut. Oleh karena itu, kami berharap dapat berdiskusi dan
menyempurnakannya bersama dengan guru mata pelajaran lain yang menjadi lintasan
proyek ini, agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang
maksimal bagi siswa.
Hormat Kami,
[SAYYIDAL JAM’AT]
Komentar
Posting Komentar
Mari kita ledakan dunia ini dengan kebahagiaan!