Rabu, 06 Agustus 2014

Segala Puji dan Mohon Ampunan pada-MU


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjunan kita semua, Nabi Muhammad Solallohu'alaihi wassalam.
Rasa syukur tak terhingga, atas hati yang meyakini tentang-Mu ya rabb. Kesyukuran atas rizki-Mu yang mencukupi bagi keluargaku hingga tiada satu hari pun anak-istri di rumah memasang spanduk atau baliho bertuliskan "LAPAAAR...!"...Syukur hambamu yang kadangkala alfa atas karunia-Mu, berkaitan dengan 'Vega-R 2004' yang tiap hari membawaku dan keluargaku sejauh jarak yang kami butuhkan. Jauhkan aku dan keluargaku, dari kedustaan akan pemberian-Mu. Lindungilah kami dari keingkaran hati pada karunia-Mu. Jagalah hati kami, dari kekufuran terhadap nikmat-Mu. Jadikanlah kami keluarga yang dekat dengan-Mu dalam setiap hitungan detik. Sesungguhnya tiada 'kekuatan bagi siapa pun, untuk menyembah-Mu...kecuali atas kehendak-Mu. Berikanlah Kuasa-Mu, berikanlah Kekuatan-Mu pada kami, agar kami tetap dalam keimanan kepada-Mu, dan senantiasa tetap dalam kesabaran untuk saling menasehati dan berbagi kebaikan pada sesama. (aamin)

Kamis, 05 Juni 2014

Setiap sesuatu akan berakhir....


Bila hal ini anda baca malam hari, ini berarti menanti pagi sebagai akhir bintang berseri. Pun manakala anda baca di siang hari, pastilah kita kan berjumpa petang menjelang.
Ayat ini hanya akan menyentuh sesiapa dikala sakit, maka dia menanti sehat.
Namun bila dia sekarat, pastinya masa taubat sudahlah terlewat. Dikala mana anda terjaga, suatu masa anda terlupa. Begitupun bagi yang berharta, kala nanti binasa tiadalah tersisa.
Hari berganti dan waktu pun berlalu, sesiapa bersempat diri untuk berbagi, maka ia berhakikat bagi dirinya sendiri di akhir nanti.
Serupa akhirat nan sederhana adalah bagi siapa bersantap pedas dan asam-suka, maka berakhirlah dengan perut mulas bermuram-duka. Maka bersantaplah secukupnya lagi terjaga dari asal yang tak pasti. Niscaya kita akan bersehat-kuat hingga masa tua.
Wahai karib, handai-taulan. JALISEDA YALI....! Jagalah Lima, Sebelum Datang Yang Lima....:
Sebab setiap sesuatu selalu seputaran-selesai.

JASE SESA-Jaga Sehat-Sebelum sakitna..
JASE SERE-Jaga Sempat-Sebelum repotna..
JAKA SEMI-Jaga Kaya-Sebelum miskina...
JAMU SETU-Jaga Muda-Sebelum tua dan.
JAHI SEMA-Jaga Hidup-Sebelum matina..

HANACARAKA DATA SAWALA, Hanya Anak yang tahu cara dan etika. Datang padanya Sakinah mawadah-berpahala.

Kamis, 15 Mei 2014

Aku Maha Lemah

            

Inilah titik awal dan akhir dari semua pemikiran dan idealisme. Buah pikiran, perencanaan akhirnya melahirkan keinginan untuk mewujudkannya. Pada awalnya kita penuh ketentraman dengan tidak memikirkan rencana dan idealisme apapun, lalu dengan memperoleh sesuatu bernama Ilmu Pengetahuan akhirnya kita pun terjebak di dalamnya dengan pemikiran-pemikiran berdasarkan Teori dan Keilmuan yang kita ketahui: mulailah kita diperbudak oleh pemikiran-pemikiran ideal yang dengan angkuhnya kita katakan "itu yang kita pahami!". .....
            Jelaslah sudah, semua bermula dari keinginan. Karena keinginan adalah sebuah alasan untuk hidup, untuk berbuat. ....(nanti ah nulisnya!)

Jumat, 14 Februari 2014

PROSA HADRIAN DZULFAQOR



Berawal dari kekhawatiran yang melingkari hari. Betapa tidak, hari rabu akhir Januari itu isteriku mulai merasakan gejala kelahiran dari sosok bayi yang dikandungnya. Hingga kami pun berangkat ke Mak Bagong, sang paraji di Kamurang. Namun malam kamis, sehabis magrib, bundamu kembali di bawa ke rumah di depok, lalu mencoba periksa di Rumah Bersalin MATERNA-Cilodong. Namun bidan di sana hanya menganjurkan untuk USG, hasilnya masih ada kemungkinan seminggu lagi. Masya Allah, rintihan isteriku menghiasi malam Kamis hingga malam Jum’at, pulang-pergi ke RB. MATERNA tak terasa sudah pagi, hari Jum’at tanggal 01 Pebruari 2010.
            Segala doa kupanjatkan, segala nasihat kujalankan, segala cara kugunakan, namun usaha dan upaya belum menyentuh hasil. Abhimu pasrah…, tak tega mendengar rintihan bundamu, kutanya pada nenekmu, adakah mak paraji di sini?. Ternyata Bu Haji di seberang adalah seorang paraji juga. Akhirnya abhimu merangkai harapan kembali pada Bu Haji, meminta pertolongannya untuk membantu persalinan bundamu. Seiring keberangkatanku ke mesjid untuk sholat Jum’at, abhi ke rumah bu haji, sang paraji.
            Masih dengan doa di waktu sholat jum’at, aku penuh harap agar ada jalan bagi kelahiranmu. Sepulang sholat jum’at aku pun kembali menyaksikan perjuangan bundamu yang sudah tiga hari kesakitan, tanpa makan yang cukup. Aku pun terlibat membantu sang paraji yang sudah lengkap dengan segala perangkatnya. Mulai dari perangkat medis sampai perangkat supranatural.
            Betapa perjuangan bundapun tak kan cukup diungkapkan dengan kata-kata, ketika akhirnya sang paraji menyerah, dan kamu hanya mampu menampakan rambut lebatmu ke bumi. Kamipun membawa bundamu ke tempat praktik bidan Haji Budi di studio alam. Ketegangan dan kekhawatiran semakin menjadi, keadaan laksana telur diujung tanduk.
            Tigahari-tigamalam tak tidur nyenyak membuat mata semakin berat, namun pada jam setengah empat sore itu, mataku terasa ringan, lebih ringan dari balon gas yang lepas dari tangan mungil anak kecil. Betapa tidak, manakala puncak kepasrahan kepada Tuhan telah ku umbar pada semua telinga yang mendekat. Akhirnya telingaku pun mendengar sebuah tangisan bayi yang dinanti, khabarnya, dia laki-laki. Subhanallah,…dan segala puji bagi-Nya atas karunia yang tak terhingga ini.
Depok, Jum’at-pukul 15.30, 01 Pebruari 2010. Kuhampiri isteriku, yang ketika itu laksana bidadari yang tersasar berlari dari surga hingga sampai di bumi. Dia berlari meluapkan kegembiraannya layaknya pemain sepakbola merayakan kemenangan setelah sukses mencetak gol ke gawang lawan. Kebahagiaan yang tak tertandingi kecuali oleh karunia cinta itu sendiri. Keagungan cinta semakin khidmat ketika isteriku tersenyum dan menunjukan alasan kebahagiaannya saat itu. Sesosok bayi mungil berbinar dari inkubator telah menguji kami dengan berbagai pilihan ganda, dan kini kami berdua telah lulus di tahap Sembilan bulan pertama menghadapi berbagai persoalan demi sebuah idaman.
Saat hal ini pertama ditulis, Dzoelfaqor, begitu abhimu memanggil, kau sedang terlelap dengan mimpi ‘mpeng’nya. Dua tahun sudah nafasmu hadir bersama, di tengah keluarga nan berhias kesyukuran dengan keutuhan dalam ketuhanan. Hanya ada satu ungkapan yang layak diabadikan dari perjalanan kita, “bahwasanya, kita semua dilahirkan dengan tuntutan yang tak berujung, setiap kali ada tuntutan yang dibacakan dunia yang kita tinggali, kita akan mendapatkan tuntunan dari yang maha pengasih dan penyayang, agar kita memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Manakala kemampuan telah kita miliki, maka tuntutan lainnya akan dibacakan kembali oleh dunia yang sudah pasti menjadi sang Jaksa Penuntut Umum. Begitulah sepanjang hayat dikandung badan. Hanyalah pengalaman yang dapat kita jadikan guru terbaik dalam hidup.
Dzulfaqor, mari kita bicara tentang hidup. Pahamilah bahwa setiap nafas yang kau hela, adalah modal dasar pinjaman dari sang pencipta alam. Ingat kita sudah terikat dengan pinjaman-pinjaman hidup, selain pinjaman nafas tadi, kita juga memiliki pinjaman raga dari sang bumi. Setelah kita menyelesaikan hidup ini, kita harus mengembalikan pinjaman-pinjaman tersebut. Nafas kita akan ditarik oleh malaikat Izrail as, dan dikembalikan kepada sang pencipta alam, yaitu Allah swt. Kenalilah Dia, ma’rifat ilallah. Dia-lah sebaik-baik tempat kembali bagimu. Lalu ragamu, harus pula dikembalikan pada yang meminjamkannya yaitu bumi, dimana tubuhmu terdiri dari unsur-unsur tanah, bumi yang kamu pijak sedari kamu mulai menangis, merangkak, berjalan dan berlari hingga terjatuh tadi pagi. Ingatlah pula, ragamu akan dikembalikan oleh para penggali kubur kepada anasir semula, dari tetes air hina, kamu bisa berjaya dan binasa, kau tumbuh dari protein hewani yang memakan tumbuhan yang bersemi di tanah, kau bertenaga karena mengkonsumsi daun dan buah dari tumbuhan yang hidup di tanah. Pada detik yang telah ditentukan oleh sang pencipta, raga kita pun akan dikonsumsi oleh cacing-cacing tanah, yang pada akhirnya unsur-unsur dari raga kita pun akan dikonsumsi oleh tumbuhan yang hidup di tanah kuburan raga kita. Begitulah kisah sang raga yang kita puja keelokannya hari ini.
Abstraksi imani yang abhi tawarkan padamu kali ini adalah, setelah kamu penuhi tuntutan yang pertama yaitu ma’rifat ilallah, maka bacalah, tanyalah apa yang belum kamu pahami, carilah pengetahuan dan jadikan pengetahuan sebagai ilmu. Hanya ilmu yang akan menjaga hidupmu dan akan mampu menyelamatkanmu dari segala bahaya kehidupan yang kau jalani, sampai kamu hidup untuk kedua kali.
Masa berlalu dua tahun dari hadirmu Hadrian, hari Minggu, 21 Pebruari 2010, pukul 6.10, adikmu pun terlahir. Saevani Dzulqornain, kunamai Dee-mu. Kau lalui hari-harimu dengan kecemburuan akan kasih sayang pada Dee-mu, padahal kasih sayang Abhi-bundamu bukanlah berkurang, tapi semakin luas dan dalam, sebentuk cinta yang besarnya tanpa bentuk karena tak kenali ukuran dan volume. Kata-kata ini pun tak cukup memuaskan pengungkapan karunia tuhan atas cinta yang kita miliki.(bersambung)
Saat ini....14 Pebruari 2014, Jum'at. aku publikasikan cinta ini bukan atas nama 'valentine'. Tapi atas nama keagungan tuhan semata. Selepas magrib, aku mulai merangkai kata kembali, tentu saja hanya untuk pribadi dan kamu di masa nanti. Setidaknya abhimu sudah berwasiat tentang kefanaan diri, percayalah! hidup ini hanyalah mimpi, merangkai mimpi. Susunlah mimpi-mimpimu sampai ke awan, seperti kamu menumpuk balok-balok di playground. Suatu masa kau pun akan terbangun dari mimpi itu, dan hidup dalam keabadian. Bila saja kamu rangkai mimpi-mimpimu dengan tanaman kebaikan, maka ketika kau terbangun dari mimpimu, niscaya akan kau panen 'kebaikanmu' itu di taman firdausmu. Lalu kau nikmati kelezatan mimpimu dengan 'minuman' dari telaga 'kautsar'; Sayang memang, hal ini tak dapat tercium oleh 'hidung' siapapun, tak terdengar oleh telinga manapun, dan belum pernah dirasakan oleh lidah yang ada di bumi ini. Sungguhlah ini, hanya yang sudah meninggalkan bumilah yang telah terbangun dari mimpi-mimpinya.
  Abhi berkisah padamu atas nama rosululloh SAW, kenali dan cintailah beliau.Karena abhi akan berupaya semampu jiwa dan raga agar cinta ini tak terbelenggu emosi. Seharusnya abhi mencintamu dan menyayangmu sebatas jalan tuhan dan rosul-Nya. Pahamilah ini setelah akalmu sempurna nanti di suatu masa. Karena di masa sekarang, kamu hanya memiliki kesimpulan bahwa yang ghaib adalah yang tidak 'kelihatan'. Hingga ketika mendung dan malam malam menjelang, kamu pun katakan bahwa "matahari mulai ghaib' bhi!".....ya! sementara bolehlah kamu berpikir begitu!
see you letter my kids!

ASAL BAHASA...

     Kisah ini dimulai dari zaman pra-bahasa. Ketika manusia belum mampu berkomentar dengan baik (baca:komunikasi), apalagi baca-tulis. Mereka baru melahirkan tahap bahasa dengan menggunakan bahasa isyarat melalui penggunaan jari tangan atau mata. Maka berkembanglah bahasa isyarat tersebut hingga peradaban detik ini yang disebut 'gesture'. Sering kali manusia yang sudah beradab melengkapi pembicaraannya dengan penggunaan 'gesture' ini. Contohnya,"Pergi kamu!" sambil mengangkat jari telunjuknya ke arah tertentu. Bahkan ada yang memberi isyarat melalui 'kedipan mata' pada seseorang untuk menyampaikan sesuatu yang dirahasiakannya.
     Pada zaman pra-bahasa ini, manusia hanya mampu berkata,"ach-uch-ah-uh!" untuk mengungkapkan persetujuan atau penolakan, sehingga kehidupan berlangsung sangat sederhana sekali. Maka perkembangan selanjutnya hingga detik yang baru saja lewat, manusia sering mnggunakan 'yel-yel' tertentu untuk men-support sebuah kejadian, dan menyampaikan ketidakpeduliannya dengan mengatakan, "au-ach-ge-laps!"
     Selain gejala bahasa di atas, pada kehidupan manusia 'jadul' ini juga mulai muncul bahasa sandi atau morse. Ketika manusia laki-laki tertarik dengan lawan jenisnya, maka ia akan mengelilingi pohon beberapa putaran dengan memegang ranting yang dipukul-pukulkan pada batang pohon tertentu yang dikeramatkan. Lalu ranting pohon itu diserahkan pada lawan jenisnya. Maka perkembangan peradaban 'reproduksi' manusia hingga detik yang akan datang pun akan semakin mencengangkan. Jika kemarin 'pernikahan' biasa diramaikan dengan pukulan rebana, dab lain-lain, termasuk dangdut musik 'organ tunggal'. Lalu untuk hari valentine katanya, perilaku purba ini dilakukan dengan coklat dan basa-basi cinta! kita lihat saja nanti perkembangan selanjutnya...Bahasa, menunjukan Pribadi.

Sabtu, 25 Januari 2014

PUISKU-PUISIMU

Mata Indahđź’™

Karya : Kirei Castilla

Malam ini, 
Aku menatap banyak bintang
Dan satu satu mereka mulai berlomba menjadi yang paling gemilang
Namun sayang.. Mata indah mu yang tetap menjadi pemenang. 
Jika kamu adalah sosok pemilik nayanika di bawah bentangan Bumantara. 
Enggan kah kau berlari bersamaku?? berteriak pada seisi dunia bahwa kita akan SELAMANYA....

Jejakmuđź’”

(Asalist)

Akhirnya aku tahu antara citeureup dan cimandala, ada yang terentang serupa benang,
yakni matamu; mata berdebu
Sesekali tarikan gasku meraung di jalan panjang dan tubuh berpeluh
Bayangmu tumbang di antara serak kontainer dan motor lalu-lalang
Kiranya siapa yang lebih mengerti selain sunyi yang kian mati
Matamu menyiratkan lubuk terdalam, bayangan di dasarnya terkurung
terbenam angan, trotoar panjang telah menelantarkan pepohonan
Matamu menyiratkan sesuatu yang padam, sesuatu yang geram
antara jalan pahlawan dan sabilillah adalah jalan rindu, begitu seruku
teramat lapang ini langit, teramat sulit untuk digigit
Aku kian bergairah,  melaju-menyapa angkot, bus kota, tambal ban, kaki lima….
segala barang dan jasa ikut berseru dari hunianku, ikut berseru sepi yang menguap
Jejakmu tak merupa benang pintalan biasa
Bukan pintalan si tua bangka yang dengan gemetar,..
menenun kenangan lama di helaian kain satin

Bilamana kebosanan ini padu menjadi bau karbondioksida,
Siapa yang bakal sanggup menenun makna cinta yang berubah menjadi kain perca?
isyarat matamu kian berdebu, sekumparan kabut lembut penggenap kalut
tapi siapa yang sanggup menahan awan menjadi hujan?
Karena itu seberat rindu menjadi kaku.

Di sepanjang kali yang merana, dibekap sampah dan limbah melimpah-ruah
tak bersuara tak berseru, semua kotoran bercumbu, dan bening air pun serupa batu.
Akhir tahun 2013,  adalah cinta yang mengalir deras
melahirkan air terjun yang menimpa hati yang kian mengeras,
sesuatu yang baru, berpadu digenapkan gerak bibirmu...

Akhirnya sajakpun bermutasi, dari kepenatan menjadi himpunan bahasa yang tak perlu diberi tahu
dan aku akan berucap mengenai jalan malam yang menjelma tubuhmu
kiranya kau tak mengerti, sajak tumbuh di dagumu, punggungmu, matamu dan hidungmu
di segala yang ada padamu menumbuhkan gairah sajak ;

R’ you, 29 Desember 2013



Amal Ilmiyah dengan Ilmu Amaliyah di Al Hikmah #UNIDA

BERKIBAR di Langit Belajar

ASALIST POST Bagi yang ingin pemaparan tentang Psikologi Pembelajaran, silakan down load di sini : https://www.dropbox.com/home?preview=EK...

Ada Apa di Balai Sakola Desa 5.0